Lulus Gelombang 5 tapi Belum Manfaatkan Kartu Prakerja? Siap-Siap Hangus

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja membeberkan adanya kemungkinan kepesertaan prakerja yang dicabut. Hal ini sesuai dengan Permenko 11/2020 tentang kartu prakerja.

Disebutkan, jika dalam kurun waktu tertentu setelah dinyatakan lolos sebagai peserta tidak segera mendaftar pelatihan, maka kepesertaannya akan dicabut.

Melanisr dari laman instagram prakerja.go.id, Kamis (24/9/2020), Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja mengingatkan agar peserta yang sudah dinyatakan lolos agar segera membeli pelatihan pertamanya. Utamanya untuk gelombang 5 yang sudah diumumkan sejak 29 Agustus 2020 lalu.

“Sesuai peraturan Permenko No. 11 Tahun 2020, setiap penerima Kartu Prakerja memiliki waktu 30 hari untuk membeli pelatihan pertama sejak mendapat SMS pengumuman dari Kartu Prakerja,” tulis dalam instagram prakerja.go.id.

Adapun batas pembelian pelatihan pertama bagi penerima Kartu Prakerja Gelombang 5 adalah tanggal 27 September 2020 pukul 23.59 WIB. Bila lewat dari waktu tersebut peserta lolos belum membeli pelatihan pertama, maka kepesertaan Sobat dalam program Kartu Prakerja akan dicabut.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyampaikan, kepesertaan yang dicabut tersebut nantinya direalokasikan untuk peserta-peserta baru pada gelombang selanjutnya.

“Nah ketika dicabut kepesertaannya ini kan berarti ada katakanlah uang yang tidak dipakai. Itu kemudian bisa kita realokasi untuk peserta-peserta baru,” kata Denni.

Dengan demikian, maka jumlah peserta Kartu Prakerja ini bersifat dinamis. Artinya, kuota yang tersisa akan terus mengalami penyesuaian jika ditemukan adanya kepesertaan yang dicabut.