Sukses

Dirut BRI Optimistis Ekonomi Indonesia Bisa Pulih Lebih Cepat

Direktur Utama BRI Sunarso menilai Indonesia memiliki peluang untuk pulih yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain.

Liputan6.com, Jakarta - Menghadapi situasi yang sulit akibat pandemi Covid-19, di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi oleh IMF minus 3 persen pada 2020, maka pemulihan ekonomi memang bukan perkara yang mudah.

Namun demikian, Direktur Utama BRI, Sunarso, menjelaskan bahwa Indonesia tidak sendiri. Banyak negara lain yang juga terimbas Covid-19, sehingga melumpuhkan perekonomian mereka.

"Kita kan enggak sendirian, seluruh dunia juga seperti ini. Menurut saya, yang paling penting adalah seberapa cepat kita bisa recovery," ujarnya di Gedung BRI, Jakarta, Sabtu (27/6/2020).

"Menurut saya, di mana ekonomi kita pertumbuhannya itu masih kuat, juga didominasi oleh konsumsi," katanya.

Sehingga, Sunarso menilai Indonesia memiliki peluang untuk pulih yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain. Dengan catatan, seluruh pihak harus memiliki optimisme yang kuat.

"Selain itu, dengan berbekal optimisme itu kita harus bisa merespons krisis ini secara tenang, secara cool dan teliti, tetapi juga lebih fokus kepada implementasi ataupun eksekusi dari policy respon," ujar Sunarso.

"Jadi kalau diberikan policy respon saja tetapi tidak diimplementasikan, tidak dieksekusi, maka itu juga menghambat, memerlambat pulihnya perekonomian," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dirut BRI Yakin Manajemen Risiko Perbankan Siap Tangani Krisis Akibat Corona

Krisis kesehatan yang diakibatkan corona virus disease 19 (Covid-19) yang menyebar hampir di seluruh dunia, menyebabkan krisis ekonomi akibat dihentikannya kegiatan ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Berkaca dari krisis sebelumnya, Direktur Utama BRI, Sunarso, menyebutkan bahwa krisis kali ini berbeda, karena diakibatkan oleh wabah, sementara krisis sebelumnya disebabkan oleh tata kesalahan tata kelola keuangan.

"Krisis kali ini disebabkan oleh wabah yang menyebabkan aktivitas ekonomi kita menurun, di mana orang masih konsumsi barang dan jasa dalam keadaan tidak bekerja," ujarnya dalam talkshow Indonesian Consumers Outlook: Understanding the Market from Nation’s Biggest Bank, Sabtu (27/6/2020).

Untuk mengatasi krisis kali ini yang juga memukul sektor perbankan, Sunarso menyebutkan dua langkah yang dapat diambil. Di antaranya mempercepat berakhirnya wabah ini, sekaligus mempercepat pula pulihnya ekonomi.

3 dari 3 halaman

Restrukturisasi Kredit

Sebelumnya pemerintah telah mengambil kebijakan restrukturisasi kredit bagi nasabah termasuk UMKM terdampak. Sementara BRI, restrukturisasi kredit sudah mulai mengalami ekspansi sejalan dengan pelonggaran PSBB.

"Mei seluruh aktivitas di perbankan untuk restrukturisasi UMKM sudah mulai ekspansi sejalan dengan pelonggaran PSBB," kata dia.

Selain itu, Sunarso menegaskan bahwa kondisi perbankan saat ini audah jauh lebih baik dan lebih siap dalam menghadapi situasi krisis seperti saat ini. Hal ini karena perbankan memiliki risk management yang bagus.

"Kondisi perbankan saat ini lebih baik dan sehat karena risk management-nya bagus," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.