Sukses

Jangan Khawatir, Simak 8 Cara Siapkan Keuangan Jika Terjadi Krisis Ekonomi

Meski para ekonom belum menyatakan resesi namun data ekonomi tampaknya menunjukkan ciri-ciri resesi. Apa pun masalahnya, lebih baik aman daripada menyesal.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika pandemi Covid-19 berlanjut, semakin banyak bisnis yang runtuh dan pengangguran meningkat. Kebanyakan orang takut bahwa penurunan besar menjulang. Atau sudah tiba?

Sementara para ekonom belum menyatakan resesi, data ekonomi tampaknya menunjukkan ciri-ciri resesi. Apa pun masalahnya, lebih baik aman daripada menyesal.

Berikut adalah delapan tips untuk meminimalkan kerugian finansial dari resesi, dilansir dari laman Freemalaysiatoday.com, Kamis (2/7/2020).

1. Investasikan Diri Anda untuk Dongkrak Penghasilan

Anda lebih berharga ketika berinvestasi dalam diri sendiri. Periksa jalur karier Anda dan pertimbangkan untuk mengambil kelas online guna meningkatkan potensi Anda. Temukan seorang mentor, seseorang dengan posisi yang lebih tinggi dan pengalaman yang lebih luas dalam karier yang sama.

Bagi menjalankan bisnis sendiri, harus membuat daftar klien dan memperbarui strategi pemasaran. Untuk meningkatkan pendapatan dan menarik pembeli potensial, jalin kemitraan positif dengan klien.

2. Selesaikan Semua Utang, Terutama Pinjaman Berbunga Tinggi

Kebanyakan orang memahami pentingnya memprioritaskan pembayaran utang dalam rencana keuangan, tetapi tidak melakukannya. Semua hutang harus diselesaikan, tetapi utamakan pinjaman berbunga tinggi.

Dalam penurunan, peluang PHK adalah 50 persen lebih tinggi. Kehilangan pekerjaan tanpa penghasilan pengganti berarti tabungan akan cepat habis. Aset mungkin harus dijual dan Anda bahkan bisa bangkrut dan kehilangan tempat tinggal.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Siapkan Dana Darurat Setidaknya untuk 6 Bulan

Prinsip dasar dana darurat adalah menyisihkan biaya harian setidaknya untuk enam bulan. Namun prinsipnya semakin banyak akan semakin baik, di mana mungkin bisa ditargetkan untuk  kebutuhan setahun. Mulailah dengan membuat daftar biaya umum, dengan kebutuhan yang esensial di bagian paling atas.

4. Kurangi Pengeluaran Anda

Analisis pengeluaran dan cari opsi yang lebih murah. Buatlah daftar setiap pengeluaran dan alternatifnya serta pilih yang terbaik, dengan fokus pada manfaat dan biaya. Kemudian kerjakan dengan anggaran yang layak.

Waspadai setiap rupiah yang dihabiskan. Jangan membeli barang-barang yang mengalami depresiasi nilai, dan jangan mengganti barang-barang mahal kecuali benar-benar diperlukan. Investasikan uang tunai untuk menghasilkan lebih banyak uang.

5. Tingkatkan Penghasilan Anda

Cobalah untuk meningkatkan penghasilan sebelum mulai menurun. Pilih keramaian dari sisi yang baik atau cari posisi pekerjaan yang membayar Anda lebih baik dan lebih cepat meningkatkan karier seseorang saat masih bekerja.

Jika itu tidak memungkinkan, evaluasi pekerjaan Anda yang ada dan bekerja lebih keras agar mendapatlam promosi. Ini bertujuan untuk mendapatkan pengakuan karyawan terbaik bulan ini serta pastikan catatan dan gambaran tentang Anda di tempat kerja baik. Pemangkasan pekerja dimulai dengan karyawan terlemah.

3 dari 3 halaman

6. Tingkatkan Skor Kredit Anda

Pentingnya peringkat kredit yang baik mungkin tidak jelas ketika ekonomi mengalami penurunan. Harga aset juga turun selama penurunan bersama dengan suku bunga. Ini mungkin menempatkan Anda dalam posisi untuk membeli properti, tetapi hal pertama yang akan dilihat bank adalah kelayakan kredit.

Untuk mempertahankan peringkat kredit yang sehat, tinjau laporan kredit Anda secara berkala, lunasi utang sebelum batas waktu, dan awasi dengan cermat setiap detail tawaran kredit yang dapat merusak peringkat.

7. Perbaiki Pola Pikir Terkait Keuangan Anda

Menguatkan pikiran untuk menjadi sadar secara finansial dalam resesi sangat penting. Mulailah dengan mengungkapkan penghargaan kepada orang-orang di sekitar Anda.

Perhatian penuh, doa dan latihan pernapasan menurunkan stres dan menjaga kesehatan. Dengarkan podcast yang memotivasi Anda. Abaikan berita-berita buruk kecuali hal itu berdampak pada kehidupan Anda. Singkirkan pikiran negatif.

Tetap positif, cari peluang dan bersiaplah untuk berkembang bahkan saat krisis. Dan ingat tidak ada yang bertahan selamanya. Seperti yang dikatakan Warren Buffett pada krisis 2008, "Kami masih dalam krisis, kami tidak akan keluar dari itu dalam beberapa waktu, tetapi kami akan keluar dalam jangka panjang."

8. Pertahankan Momentum Investasi Anda

Ketika penurunan dimulai tidak selalu jelas, harga saham turun secara konsisten, tingkat pengangguran naik dan akhirnya kepanikan dimulai.

Alih-alih mengikuti arus dengan menjual saham atau menguangkan, lebih baik berinvestasi. Buffett berkata, "Jadilah takut ketika orang lain serakah dan menjadi tamak hanya ketika orang lain takut."

Berinvestasi lah secara teratur dan konsisten untuk jangka panjang menggunakan dana yang tidak mendesak.

Banyak orang mendapat untung ketika pasar sedang rendah. Resesi dapat dipandang sebagai peluang yang luar biasa daripada tragedi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.