Sukses

Harga Tes PCR Selangit, Ini Penjelasan Kemenkes

Harga PCR mahal karena terkait dengan investasi prasarana.

Liputan6.com, Jakarta - Dirjen Pelayanan Kesehatan dan Rujukan Kementerian Kesehatan Bambang Wibowo menjelaskan penyebab mahalnya biaya penanganan pasien terjangkit virus corona. Salah satunya harga PCR karena berkaitan dengan investasi prasarana laboratorium.

"PCR cukup mahal karena investasi ini terkait prasarana karena laboratorium harus standar biosafety level 2, itu salah satu yang bikin mahal," kata Bambang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR-RI di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/6). Selain itu, harga reagen PCR juga terbilang mahal. Untuk satu kali pengetesan diperlukan satu reagen seharga Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta.

Itu pun belum termasuk alat-alat lainnya dalam pemeriksaan Covid-19. Sehingga diperkirakan total pengeluaran yang dikeluarkan untuk satu kali pemeriksaan sebesar Rp 1,2 juta.

"Kira-kira cost-nya sekitar Rp 1,2 juta. Itu yang menyebabkan harganya relatif mahal," kata Bambang.

Bambang menambahkan jumlah tersebut akan berbeda jika dilakukan di rumah sakit swasta. Sebab, selain soal investasi modal ada margin yang membuat tarifnya lebih tingi dari pemerintah yang berkisar di angka Rp 1 juta-Rp 1,2 juta.

"Kalau di rumah sakit swasta terkait dengan investasi modal dan ada margin tapi untuk fasilitas dari pemerintah sekitar Rp 1 juta sampai Rp 1,2 juta," kata Bambang mengakhiri.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rumah Sakit Pelindo I Kini Mampu Layani Tes PCR dan Deteksi Covid-19

PT Prima Husada Cipta Medan merupakan anak perusahaan Pelindo 1, yang membawahi Rumah Sakit PHC Medan dan menjadi rumah sakit BUMN Pertama di Sumatera Utara yang dapat melakukan pemeriksaan menggunakan metode Swab PCR untuk Covid-19.

Rumah Sakit Prima Husada Cipta Medan (RS PHC Medan) milik PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1, sudah dapat memberikan layanan pemeriksaaan swab PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk Covid-19, terhitung mulai tanggal 11 Juni 2020.

RS PHC Medan menjadi rumah sakit BUMN pertama di wilayah Sumatera Utara yang dapat melakukan pemeriksaan dengan menggunakan metode Swab dan pemeriksaan menggunakan PCR. Saat ini RS PHC Medan sudah dilengkapi dengan fasilitas ruangan untuk pasien Covid-19.

Alat PCR tersebut merupakan bantuan pinjaman yang diberikan dari Kementerian BUMN melalui Pertamina Bina Medika IHC, dalam rangka upaya mempercepat penanganan pandemi Covid-19 yang ada di wilayah Sumatera Utara.

Saat ini, pemeriksaan swab PCR di RS PHC Medan memiliki kapasitas 380 sampel sekali running. Di tahap awal RS PHC Medan dapat mengerjakan 50 sampel per hari dikarenakan alat ekstraksi yang dimiliki masih manual, namun secara bertahap akan ditingkatkan kapasitas pemeriksaannya menjadi 180 sampel per hari jika ekstraksi automatic yang sedang dalam perencanaan pembelian, tiba di RS PHC Medan.

"Saat ini, Rumah Sakit PHC Medan melakukan optimalisasi alat PCR tersebut dengan beberapa sampel dari internal, serta bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran USU bagian Mikrobiologi,” jelas Direktur Utama PT Prima Husada Cipta Medan Rudi Susanto dalam keterangannya, Kamis (11/6/2020).

3 dari 3 halaman

Jadwal Pelayanan

Lebih lanjut, Rudi menerangkan jadwal pelayanan untuk pemeriksaan Swab PCR Covid-19 bagi pasien mandiri dan rumah sakit.

Untuk pasien mandiri yang ingin melakukan swab PCR Covid-19 atau bagi rumah sakit yang ingin mengirimkan sample hasil swab, dapat langsung mendatangi RS PHC Medan di Jl. Stasiun No.92 Belawan, atau bisa mengunjungi Klinik Pratama Krakatau di Jl. Gunung Krakatau No. 112, Medan (di sebelah Kantor BKKBN) pada hari Senin s/d Sabtu jam 08.00 s/d 20.00 WIB.

"RS PHC Medan juga siap melayani kunjungan ke tempat pasien atau kantor-kantor untuk pengambilan Swab PCR Covid-19, dengan ketentuan minimal untuk 10 orang secara kolektif,” jelas Rudi.

Dengan adanya laboratorium Biomolekuler PCR di RS PHC Medan, semakin menambah jumlah laboratorium Biomolekuler PCR yang sebelumnya telah beroperasi di Sumatera Utara, seperti di RS Adam Malik, RS USU, RS Murni Teguh dan Fakultas Kedokteran USU.

“Kehadiran Laboratorium Biomolekuler PCR ini merupakan bentuk dukungan Kementerian BUMN melalui Pelindo 1, yang diharapkan dapat mempercepat penanganan Covid-19 khususnya dalam hal pemeriksaan swab PCR di Sumatera Utara,” tutup Rudi. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.