Sukses

Awali Juni, Wall Street Menghijau

Saham yang terkait erat dengan pembukaan kembali ekonomi memimpin sedikit kenaikan Wall Street.

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta), memulai bulan baru dengan harapan baru. Investor masih memiliki harapan penuh akan rencana pembukaan ekonomi di beberapa negara bagian setelah menjalankan lockdown.

Mengutip CNBC, Selasa (2/6/2020), Dow Jones Industrial Average naik 91,91 poin,atau 0,4 persen dan ditutup perdagangan di 25.475,02. Indeks S&P 500 naik 0,4 persen menjadi 3.055,73. Sementara Nasdaq Composite menambahkan 0,7 persen dan mengakhiri sesi di 9.552,05.

S&P 500 ditutup di level tertinggi sejak awal Maret sementara Nasdaq mengakhiri sesi di level yang tertinggi sejak akhir Februari.

"Wall Street terus menunjukkan ketahanan yang luar biasa dalam menghadapi rentetan perkembangan yang terus-menerus, dengan investor terus fokus pada tanda-tanda positif pembukaan kembali usai lockdown," jelas kepala analis Nationwide Mark Hackett.

Ia menambahkan, bagaimanapun, valuasi berada pada level tertinggi dalam hampir dua dekade, menunjukkan pasar saham akan berbalik arah untuk beristirahat setelah reli yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Saham yang terkait erat dengan pembukaan kembali ekonomi memimpin sedikit kenaikan Wall Street. Karnaval, Norwegian Cruise Line dan Royal Caribbean semuanya naik setidaknya 6,7 persen. Hilton Worldwide naik 3,3 persen dan Marriott International naik 7,4 persen.

American Airlines dan Delta masing-masing naik 5,8 persen dan 3,8 persen, sementara United naik 5,1 persen.

Namun, kenaikan itu sedikit diimbangi dengan penurunan 7,2 persen saham Pfizer.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perhatian Investor

Perhatian investor saat ini adalah rencana pembukaan kembali negara-negara setelah pandemi virus Corona memaksa negara untuk menutup bisnis yang tidak penting. Pembukaan kembali sekarang terjadi di tengah protes yang meluas di AS karena kebrutalan polisi.

Pelaku pasar juga bergulat dengan meningkatnya ketegangan antara China dan Presiden AS Donald Trump pada Jumat lalu yang mengatakan bahwa negara itu akan mengakhiri perlakuan khusus terhadap Hong Kong.

Pengumuman itu muncul setelah China menyetujui RUU keamanan nasional yang akan meningkatkan kekuatan daratan atas kota. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini