Liputan6.com, Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK Heru Kristiyana membeberkan penyebab pengajuan restrukturisasi atau keringanan kredit debitur tidak langsung disetujui oleh perbankan.
Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh verifikasi data dan kondisi debitur yang tidak bisa dilakukan serentak mengingat jumlah nasabah cukup besar.
Baca Juga
"Berbagai kendala yang pertama tentunya bekerja dari rumah ini kesulitan perbankan untuk melakukan tatap muka, verifikasi data dan pengkinian kondisi debitur. Ini tantangan utama. karena memang tidak bisa melakukan tatap muka memastikan debitur memerlukan restrukturisasi," ujarnya melalui Video Conference, Jakarta, Selasa (19/5/2020).
Advertisement
Tantangan kedua kata Heru adalah proses restrukturisasi harus dilakukan oleh pejabat atau pegawai yang tidak terlibat dalam kredit restrukturisasi.
Di mana hal tersebut berpotensi menghambat proses percepatan stimulus. Lalu ada juga persetujuan restrukturisasi kredit yang harus naik satu tingkat menimbulkan bottleneck.
"Menyikapi ini kita memahami dan bank melakukan satu satu aasesment itu. Padahal ribuan nasabah sehingga bank merasa kesulitan sehingga kita sarankan bisa dalam satu keranjang untuk diproses tapi kita tekankan harus hati-hati. Kita akan melakukan post audit apakah yang dilakukan itu betul," paparnya.
Â
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bank Harus Hati-hati
Hal lain kata Heru adalah, perbankan hati-hati melakukan restrukturisasi. Untuk nasabah yang memang sudah macet sebelum pandemi, bank tidak akan menyetujui pemberian keringanan kredit.
"Perbankan secara tepat harus melakukan identifikasi dampak covid tentunya perbankan harus melakukan berbagai mitigasi rentetan kasus pandemi terhadap kinerja perbankan," katanya.
Anggun P. Situmorang
Advertisement
Merdeka.com
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement