Sukses

Bursa Asia Naik Menanti Rilis Data Produksi Industri China

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,27 persen lebih tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Pasar saham di Asia diperdagangkan lebih tinggi menjelang rilis data ekonomi China yang diharapkan keluar pada hari berikutnya.

Melansir laman CNBC, Jumta (15/5/2020), Di Jepang, Nikkei 225 naik 1,15 persen sementara indeks Topix naik 0,8 persen. Kospi Korea Selatan naik 0,26 persen.

Saham di Australia juga menguat, dengan S & P / ASX 200 naik 1,12 persen. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,27 persen lebih tinggi.

Di sisi data ekonomi, produksi industri China dan investasi aset tetap untuk bulan April dijadwalkan keluar sekitar pukul 10:00 pagi waktu Hong Kong atau Singapura.

Data tersebut dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang seberapa cepat China, tempat kasus pertama pandemi coronavirus dilaporkan, telah berhasil memulai kembali ekonominya setelah langkah-langkah penguncian diterapkan pada awal tahun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bursa AS

Sebelumnya di Wall Street, Dow Jones Industrial Average ditutup 377,37 poin lebih tinggi pada 23.625,34 sementara S&P 500 mengakhiri hari perdagangan 1,15 persen lebih tinggi pada 2.852,50.

Nasdaq Composite 0,9 persenlebih tinggi menjadi 8,943.72. Namun pergerakan wall street, masih tercatat berada pada kinerja mingguan terburuk mereka sejak 20 Maret.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berakhir di posisi 100,272 setelah sebelumnya menyentuh level sekitar 100,5.

Yen Jepang diperdagangkan pada posisi 107,41 per dolar setelah melemah dari level sekitar 106,8, kemarin. Dolar Australia berada di USD 0,6468, turun dari posisi tertinggi di atas USD 0,654 yang terlihat awal pekan ini.

Sementara harga minyak bervariasi. Benchmark kontrak berjangka minyak mentah Brent internasional naik 0,26 persen menjadi USD 31,21 per barel.  Di sisi lain, harga minyak mentah berjangka AS, turun 0,54 persen menjadi USD 27,41 per barel.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.