Sukses

Wamendes Minta Pemerintah Desa Transparan Soal Penerima Bansos

Keterbukaan dilakukan agar bantuan dari pemerintah tepat sasaran.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi mengimbau seluruh perangkat desa menjunjung tinggi transparansi soal bantuan sosial (bansos). Dia ingin keterbukaan dilakukan agar bantuan dari pemerintah tepat sasaran.

"Saya menyarankan sebaiknya kepala desa perangkat desa pemerintahan desa mengumumkan secara terbuka dan transparan siapa siapa penerima bantuan langsung tunai dana desa, siapa penerima PKH, bantuan pangan non tunai serta bansos-bansos yang lain," kata Budi dalam video yang diterima merdeka.com, Senin (4/5).

Dia tidak memungkiri pemerintah punya segala keterbatasan dan banyak kekurangan kekurangan. Tetapi, ia percaya warga desa akan menerima informasi yang transparan dan terbuka dengan penjelesan penjelasan yang baik.

"Karena transparansi dan keterbukaan adalah kunci keadilan bagi warga desa, desa maju, Indonesia maju," ucapnya.

Di bulan suci Ramadan ini, Budi tak lupa berterima kasih atas seluruh kerja sama masyarakat desa dan perangkat desa.

"Dan seluruh aktivis desa untuk terus menggerakkan solidaritas dan gotong royong untuk membebaskan desa dari wabah covid-19," kata Budi.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyaluran Dana Bansos untuk Jabodetabek Capai Rp 3,4 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bantuan sosial atau bansos bagi warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menelan anggaran hingga Rp 3,42 triliun. Bansos sendiri bagian dari jaring pengaman sosial untuk melindungi masyarakat yang terdampak pandemi virus covid-19.

"Bansos ini bagian safety net (jaring pengaman sosial). Untuk kebutuhan dasar keluarga miskin yang rentan terdampak covid-19," kata dia saat menggelar rapat daring bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (30/4/2020).

Menurutnya jumlah penerima manfaat bansos untuk wilayah ibu kota mencapai 1,3 juta kepala keluarga (KK) atau senilai Rp2,34 triliun. Sedangkan untuk wilayah Bodetabek menyasar 600 ribu KK dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp1,08 triliun.

Bansos sendiri diberikan dalam bentuk paket sembako senilai Rp600 ribu per KK yang diberikan selama 3 bulan berturut-turut. Penyaluran bantuan dilakukan dua kali dalam sebulan, masing masing senilai Rp 300 ribu per paket.

Dalam perkembangannya, wanita kelahiran Bandar Lampung menyebutkan bansos di kota Jakarta baru disalurkan kepada 210.663 KK, artinya masih jauh dibawah jumlah total keseluruhan penerima. Sedangkan bansos bagi warga Bodetabek akan mulai disalurkan pada tanggal 1 Mei 2020.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini