Sukses

Top 3: Laba BTN Turun Dalam

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Senin 17 Februari 2020.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengalami penurunan laba bersih yang cukup dalam di 2019. BTN hanya mampu membukukan laba bersih Rp 209 miliar di 2019. Padahal setahun sebelumnya, laba BTN mencapai Rp 2,81 triliun.

BTN mengaku bahwa penurunan laba bersih tersebut bisa terjadi karena peningkatan pencadangan, dan langkah perseroan bersih-bersih kredit yang memiliki kualitas memburuk.

Sebenarnya, pendapatan bunga BTN tercatat Rp 25,6 triliun atau naik dari periode sebelumnya yang mencapai Rp 22,81 triliun. Sayangnya beban bunga meningkat menjadi Rp 16,54 triliun dari 2018 sebesar Rp 12,62 triliun.

Artikel mengenai anjloknya laba BTN ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Senin 17 Februari 2020:

1. Laba BTN Anjlok 92 Persen di 2019, Ini Penyebabnya

Laba PT BTN (Persero) turun dalam dalam untuk tahun buku 2019. Penyebab penurunan laba tersebut karena perseroan melakukan bersih-bersih kredit macet.

Direktur Keuangan BTN Nixon Napitupulu menjelaskan, laba BTN di 2019 tercatat Rp 209 miliar. Angka tersebut turun 92,55 persen jika dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang tercatat Rp 2,81 triliun.

Nixon menjelaskan, penurunan laba karena perseroan menerapkan PSAK 71. Dalam PSAK tersebut, bank harus memiliki cadangan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang memadai dengan coverage harus di atas 100 persen di awal 2020.

Baca berita selengkapnya di sini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Usai Observasi di Natuna, 18 Kru Batik Air Siap Terbang Lagi

Batik Air, anggota dari Lion Air Group menyambut kedatangan 18 awak pesawat yang telah selesai menjalani rangkaian protokol kesehatan (karantina dan observasi) sesuai waktu yang ditentukan di Natuna, Kepulauan Riau.

Batik Air sudah menerima konfirmasi dari lembaga terkait, dalam hal ini Kementerian Kesehatan menyatakan kondisi sehat dan laik terbang.

Penyambutan dilakukan oleh President Director of Lion Air Group Edward Sirait, CEO Batik Air Capt. Achmad Luthfie, Managing Director of Lion Air Group Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi, Operation Director of Batik Air Capt. Zwingly Silalahi dan beberapa pejabat Batik Air lainnya.

Baca berita selengkapnya di sini

 

3 dari 3 halaman

3. Ciputra Bangun Apartemen Dekat Stasiun LRT Jakarta Timur, Berapa Harganya?

Masih tetap dengan misinya, menyasar pasar milenial, di kuartal pertama 2020, Ciputra Group mengembangkan hunian apartemen berbasis Transit Oriented Development (TOD), di Ciracas, Jakarta Timur.

Harga yang ditawarkan adalah Rp 300 jutaan dan masih di wilayah Jakarta. Apartemen ini diklaim cocok untuk kalangan keluarga muda dan kaum milenial.

"Sebab lokasinya hanya sekitar 1 km dari Stasiun LRT Ciracas, jadi boleh dikatakan ini adalah proyek pertama Ciputra Group berkonsep transit oriented development (TOD)," ungkap Artadinata Djangkar, Senior Director Ciputra Group.

Baca berita selengkapnya di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.