Sukses

IHSG Dibuka Melemah, Sektor Infrastruktur Pimpin Penurunan

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada satu sektor yang berada di zona hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak tertekan pada pembukaan perdagangan Jumat ini. Nilai tukar rupiah menguat ke 13.705 per dolar AS.

Pada pra perdagangan saham Jumat (14/2/2020), IHSG melemah 14,23 poin atau 0,24 persen ke posisi 5.857,72. Kemudian pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG tetap melemah dengan turun 7,05 poin atau 0,13 persen ke level 5.865,86.

Adapun indeks saham LQ45 melemah 0,22 persen ke posisi 952,91. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 5.870,63 dan terendah di 5.857,18. Sebanyak 83 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau.

Sedangkan 52 saham melemah sehingga mendorong bursa saham ke zona merah. Di luar itu, 114 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 10.071 kali dengan volume perdagangan 197 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 183 miliar.

Investor asing beli saham Rp 13,170 miliar di pasar regular, dan posisi rupiah di angka 13.705 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sektor yang berada di zona hijau yaitu kontruksi dengan naik 0,11 persen. Sedangkan sektor lainnya terbakar.

Sektor yang melemah dipimpin oleh sektor infrastruktur yang anjlok 0,68 persen. Kemudian disusul oleh industri dasar melemah 0,48 persen dan sektor perkebunan turun 0,32 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain DADA yang naik 69,61 persen ke level Rp 173. Saham AYLS menguat 24,56 persen ke level Rp 284. Saham YPAS naik 15,30 persen ke level Rp 505.

Sedangkan saham-saham yang tertekan sehingga mendorong IHSG ke zona merah adalah LPLI turun 25 persen ke level Rp 51. Saham MINA melemah 24,77 persen ke level Rp 164. Saham TOPS turun 9,90 persen ke level Rp 92.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan Kemarin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Kamis kemarin. Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (13/2/2020), IHSG ditutup anjlok 41,12 poin atau 0,70 persen ke posisi 5.871,95. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 0,70 persen ke posisi 954,20.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.929,50 dan terendah 5.860,25.

Sebanyak 284 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 119 saham menguat dan 135 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 415.783 kali dengan volume perdagangan 6,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,6 triliun. 

Investor asing beli saham Rp 154,71 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.680.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu sektor yang berada di zona hijau yaitu sektor keuangan yang naik 0,06 persen. Sementara sisanya berada di zona merah.

Pelemahan dipimpin oleh sektor perkebunan yang anjlok 2,73 persen. Kemudian diikuti oleh sektor industri dasar yang turun 1,96 persen dan sektor infrastruktur turun 1,71 persen.

Saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG di zona merah diantaranya INPP yang turun 24,88 persen ke Rp 815 per lembar saham, YULE melemah 24,81 persen ke Rp 200 per lembar saham dan TIRA turun 24,41 persen ke Rp 192 per lembar saham.

Sedangkan saham yang menguat antara lain AYLS naik 34,12 persen ke Rp 228 per saham, CASS naik 23,44 persen ke Rp 595 per saham dan TAMU naik 20 persen ke Rp 198 per saham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.