Sukses

Harga Emas Naik Dekati Level Tertinggi Selama 5 Bulan

Harga emas naik 0,75 persen pada penutupan perdagangan Jumat (31/1/2020)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik lebih tinggi pada hari Jumat dan berada di jalur untuk kenaikan terbesar mereka dalam lima bulan, karena kekhawatiran perlambatan ekonomi yang timbul dari epidemi virus corona.

Dikutip dari laman CNBC.com, Sabtu (1/2/2020), harga emas di pasar spot naik 0,75 persen menjadi USD 1.585,8 per ounce. Logam mulia ini telah naik 4 persen sebulan ini, di jalur untuk kenaikan bulan terbaik sejak Agustus. Harga emas berjangka AS naik 0,1 persen menjadi USD 1.590,8 per ounce.

Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Kamis menyatakan wabah koronavirus sebagai keadaan darurat global. Namun, ia menentang pembatasan perjalanan atau perdagangan dengan China dan menunjukkan keyakinan bahwa China dapat menahannya.

"Virus dan potensinya untuk mempengaruhi ekonomi global secara negatif membuat emas tetap berpotensi naik," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.

"Namun, kurangnya pembelian baru membuat harga emas tidak bergerak naik meskipun ketidakpastian seputar coronavirus memengaruhi pasar lain seperti ekuitas," tambah dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Memukul Ekonomi China

Virus ini telah merenggut 213 nyawa sejauh ini di Cina dan telah menyebar ke setidaknya 22 negara. Akibatnya telah menghentikan ekonomi di provinsi terbesar kedua di dunia itu.

Pasar saham dunia berjuang untuk mendapatkan kembali pijakan mereka karena investor berharap bahwa China dapat menahan virus corona.

"Pada titik ini, itu (dampak dari virus) bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan oleh ekonomi China. Akan ada pukulan terhadap pertumbuhan, yang besarnya akan sulit digambarkan secara rinci untuk sementara waktu," kata Ilya Spivak, ahli strategi mata uang senior di DailyFx.

"Ketakutan Wuhan harus memastikan bahwa penembusan di bawah USD 1.560 sangat tidak mungkin menjelang akhir pekan," Jeffrey Halley, analis pasar senior di OANDA, mengatakan dalam sebuah catatan.

Di Eropa, Inggris juga dipastikan akan meninggalkan Uni Eropa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.