Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir hari ini menghadiri rapat pimpinan Kementerian Pertahanan, TNI dan Polri di Gedung Kemenhan.
Usai berbincang dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Erick yakin bahwa Prabowo dapat menekan impor alutsista dengan adanya kepastian sinergi impor yang disusun dan diprioritaskan.
Baca Juga
"Saya rasa Pak Prabowo visinya sama, dimana hasil diskusi dengan bapak Presiden dan beliau sebagai Menhan bahwa kepastian sinergi untuk order 10 sampai 15 tahun ke depan itu yang harus diprioritaskan supaya ada cetak biru, supaya bisa tekan komponen impor," ujar Erick di Kemenhan, Kamis (23/1/2020).
Advertisement
Cetak biru (blue print) yang di susun nantinya akan membuat industri pertahanan dalam negeri menjadi maju. Dengan blue print, kapasitas produksi akan bisa ditingkatkan, demikian juga dengan teknologi bahan bakunya.
"Kalo tanpa ini, yg namanya industri pertahanan marketnya sedikit. Tidak lain (dari) mensuplai TNI dan Polri. Beda dengan di Amerika misalnya peluru disana, masyarakat bisa beli pistol, kita kan nggak. Ini kenapa sinerginya harus tetap dijalankan," imbuh Erick Thohir.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sinergi
Lanjutnya, Kementerian BUMN akan selalu melakukan sinergi karena perusahaan apapun tidak akan bisa membuat produknya sendiri sepenuhnya.
"Saya rasa nggak mungkin misalnya PT PAL membuat kapal dari nol sampai jadi 100 persen buatan PAL. Pasti PAL kerjasama dengan banyak pihak lain dan mungkin jumlah komponen kalau dihitung sedemikian rupa dapat meningkatkan industri dalam negeri," tuturnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement