Sukses

Top 3: BCA Buka Lowongan Kerja Besar-besaran 07 Desember 2019

berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Sabtu 7 Desember 2019

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu perbankan di Indonesia, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BCA), kembali membuka lowongan kerja terbaru untuk banyak posisi. Tak tanggung-tanggung, posisi yang disediakan berjumlah 31 posisi sekaligus.

Dari 31 posisi yang tersedia, terdiri dari posisi pekerjaan untuk program, staf, dan experienced. Pendaftaran lowongan kerja dibuka hingga akhir Desember 2019 dengan kota seleksi di berbagai kota di Indonesia.

Artikel mengenai lowongan kerja BCA ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artilel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Sabtu 7 Desember 2019:

1. Buruan Daftar, BCA Buka Lowongan Kerja Besar-besaran

Salah satu perbankan di Indonesia, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BCA), kembali membuka lowongan kerja terbaru untuk banyak posisi. Tak tanggung-tanggung, posisi yang disediakan berjumlah 31 posisi sekaligus.

Dari 31 posisi yang tersedia, terdiri dari posisi pekerjaan untuk program, staf, dan experienced. Pendaftaran lowongan kerja dibuka hingga akhir Desember 2019 dengan kota seleksi di berbagai kota di Indonesia.

Mengutip laman BCA, karir.bca.co.id, berikut posisi yang disediakan dan tata cara pendaftaran lowongan kerja tersebut:

Baca artikel selengkapnya di sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dirut Garuda Indonesia Dipecat, Industri Pariwisata Gembira

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani mengatakan, industri pariwisata menyambut gembira pencopotan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Ashkara atas kasus penyeludupan.

Menurutnya, selama ini Ari menjadi salah satu penyebab harga tiket pesawat tak kunjung turun.

"Ini terus terang saya dengan adanya pergantian dirut Garuda ini, saya sebagai Ketua PHRI dari Sektor pariwisata gembira banget. Kita yg komplain paling berat karena dia 'penyebabnya', karena dia menciptakan 'palkan kartel' dia mendikte pasar," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (8/12).

Saat menjadi pejabat Garuda Indonesia, dia menduga, ada tekanan perusahaan pelat merah tersebut terhadap agen penjualan tiket online seperti Traveloka. "Sampai Traveloka dipencet sama dia (Dirut Garuda Indonesia), segala macam, tidak fair lah," jelasnya.

Ketua Apindo tersebut menambahkan, momentum ini akan menjadi titik awal Menteri BUMN Erick Thohir menyapu bersih orang-orang yang tidak bisa dipercaya membawa BUMN maju. Sebab, BUMN yang tidak bisa diandalkan tidak hanya merugikan industri tetapi juga seluruh rakyat Indonesia.

Baca artikel selengkapnya di sini

3 dari 3 halaman

Cerita Anak Buah Garuda yang Pasang Badan Demi Harley Davidson Sang Dirut

Maskapai Garuda Indonesia tengah menjadi sorotan. Terkait dengan aksi penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton oleh Direksi Garuda Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan jika awalnya, ada anak buah Direktur Utama Garuda Indonesia berinisial SAS yang sempat pasang badan mengaku sebagai pemesan onderdil Harley Davidson ilegal tersebut.

Namun, kedok tersebut terbongkar usai kajian menyeluruh dilakukan oleh Kemenkeu. "Saudara SAS mengaku bahwa barang ini dibeli melalui account eBay. Jadi katanya sudah lama melakukan pembelian account eBay. Namun waktu kita cek pengakuan dari saudara SAS akan beli Harley melalui account eBay, kami tak dapat kontak dari penjual yang didapat dari eBay tersebut," ujar dia di Kemenkeu, Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Kejanggalan lain kata Sri Mulyani adalah SAS memiliki utang di bank sebesar Rp 30 juta untuk merenovasi rumah. Selain itu, SAS juga diketahui tidak memiliki hobi sebagai pengguna motor gede sejenis Harley Davidson.Baca artikel selengkapnya di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.