Sukses

Pemerintah Bakal Tutup PT PANN Jika Tak Kunjung Raih Untung

Pada 1994, pemerintah sempat menyuntik PANN agar bisa menjalankan bisnis dengan baik, namun gagal.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) angkat bicara mengenai PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero) atau PT PANN yang membuat bingung Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani beberapa waktu lalu.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan, pada 1994, pemerintah sempat menyuntik PANN agar bisa menjalankan bisnis dengan baik, namun gagal.

"Itu BUMN yang sudah lama banget itu sebetulnya. Tapi ya begitu, begitu tahun 1994 atau kapan dikasih pinjaman. Wong itu diberikan untuk pembiayaan kapal laut, kok terus tiba-tiba dipakai untuk pembiayaan kapal terbang, jadinya terbang benar," ujar Isa di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (6/12).

Isa mengatakan, pemerintah akan menutup PT PANN jika tak kunjung memberi pendapatan bagi negara. Ke depan, Kemenkeu bersama Kementerian BUMN juga akan terus mengkaji jenis-jenis BUMN yang sudah dibantu namun tidak menghasilkan keuntungan bagi negara.

"Kita harus membuat position, bersama dengan kementerian BUMN apakah ini memang BUMN yang layak kita pertahankan apa tidak. Nanti kalau memang layak kita pertahankan ya kita harus betul betul dorong tapi kalau nggak ya kita juga nggak boleh segan-segan ya ditutup saja. Utangnya diberesin apakah dengan cara pemailitan, mitigasi atau apa," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beroperasi di Luar Bisnis Utama

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir akan menutup seluruh bisnis perusahaan BUMN yang kedapatan beroperasi di luar bisnis utamanya. Hal ini berkaca dari PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero) atau PT PANN yang menjalankan bisnisnya tidak secara luas.

Erick mengatakan, perusahaan plat merah itu sudah berdiri sejak 1974. Sejak awal berdiri, PT PANN fokus menjalankan bisnisnya di bidang penyewaan kapal laut. Sementara seiring berjalan waktu, perusahaan tersebut juga merambah bisnis ke penyewaan pesawat.

"Tetapi ini adalah bagian BUMN terlalu banyak dan tidak kembali ke core bisnis padahal PT PANN awal didirikan untuk leasing kapal laut. Bukan kapal udara. Ini lah yang harus di marger atau ditutup karena terlalu banyak," kata dia saat ditemui di Jakarta, Rabu (4/12)

Erick mengaku geram saat mendengar adanya perusahaan sejenis yang beroprasi di luar dari lini bisnisnya. Bahkan, ketika awal kedatangannya di Kementerian BUMN dia sempat menyalahi seluruh direksi terkait dengan ulah perusahaan plat merah itu.

"Apalagi visi presiden yang bicara cipta lapangan kerja, ternyata BUMN ini hanya menggemukkan diri dan di isi cuma kroni oknum bahkan orang-orang, mohon maaf saya bukan anti orang tua, tapi kalau diisi pensiunan sedangkan 58 persen penduduk Indonesia di bawah 35 berarti kan tidak membuka lapangan kerja," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.