Sukses

Bagian Roadshow Data Pangan, Mentan akan Datangi Kemendag Jumat Esok

Pada hari ini, Mentan mendatangi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN dan Kementerian Koperasi dan UKM.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo berencana mendatangi kantor Kementerian Perdagangan pada Jumat esok (1/11/2019). Adapun pada hari ini, dia mendatangi  Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN dan Kementerian Koperasi dan UKM.

Rencana ini adalah bagian dari realisasi program 100 hari kerja Mentan, yakni soal pencocokan data lahan pertanian.

"Kalau saya ditanya, hari ini saya akan ketemu Menteri Koperasi. Besok akan ketemu Menteri Perdagangan, kemarin dengan BPS. Kita harus menyatu, urusanan sama kok, untuk negara, untuk rakyat," ungkap Syahrul di Gedung Kementerian ATR/BPN.

Sebagai informasi, kedatangan Syahrul ke Kementerian ATR/BPN bertujuan mengkonfirmasi data lahan baku sawah yang dipublikasikan masing-masing kementerian.

Pada 2018, Kementerian ATR mempublikasi data lahan baku sawah seluas 7,1 juta hektare. Namun, saat Kementan melakukan verifikasi ulang, hasilnya berbeda.

"Sekarang, kita sudah verifikasi data lahan di 20 provinsi penghasil beras utama. Dan sudah ada data yang disepakati bersama oleh BPS (Badan Pusat Statistik), BIG (Badan Informasi Geospasial), Kementan dan ATR/BPN," ujar Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil.

Adapun, hasil perhitungan yang sudah dikoreksi akan diumumkan pada 1 Desember 2019 mendatang.

 * Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sinergikan Data Lahan Pertanian, Mentan Temui Menteri ATR

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bertemu dengan Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil di kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kamis (31/10/2019). Pertemuan ini bertujuan untuk mencocokkan data lahan baku sawah yang dimiliki tiap lembaga terkait.

Langkah ini dinilai sebagai awal untuk menyatukan seluruh data pertanian agar tidak terdapat perbedaan konsepsi.

"Kita menyamakan persepsi dan data tentang data lahan baku sawah, ya, beberapa waktu yang lalu ada perbedaan data yg telah di-publish dengan prespektif kementerian pertanian," ujar Sofyan di Gedung Kementerian ATR/BPN.

Syahrul mengatakan, mereka juga membicarakan tentang definisi sawah antar kementerian, agar tidak terjadi perbedaan persepsi.

"Sebenarnya, definisi sawah (Kementan dan ATR/BPN) sama," ujar Syahrul.

Sebelumnya, Kementerian ATR/BPN mempublikasi data lahan baku sawah seluas 7,1 juta hektare pada tahun 2018. Namun, saat Kementan melakukan verifikasi ulang, hasilnya berbeda.

"Sekarang, kita sudah verifikasi data lahan di 20 provinsi penghasil beras utama. Dan sudah ada data yang disepakati bersama oleh BPS (Badan Pusat Statistik), BIG (Badan Informasi Geospasial), Kementan dan ATR/BPN," ujar Sofyan.

Untuk hasil spesifiknya, Sofyan tidak bisa menyebutkannya sekarang karena perhitungannya memakan waktu. Namun dirinya berharap, bulan depan, data koreksi dari publikasi tahun lalu bisa segera keluar.

"Mudah-mudahan, 1 Desember data yang baru dan sudah dikoreksi bisa keluar," ujarnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini