Sukses

Luhut: Korupsi Bisa Berkurang Berkat Pembayaran Digital

Pemerintah terus mendorong para pelaku digital platform Tanah Air untuk semakin berkembang.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, perkembangan zaman dengan banyaknya muncul pelaku e-commerce di Indonesia bakal turut meminimalisir tindak korupsi di Tanah Air.

Sebab, ia mengatakan, niat korupsi bisa terhalang lantaran proses pembayaran yang dilakukan secara digital atau digital payment itu lebih transparan.

"Memang digital payment ini akan mengurangi banyak korupsi juga, karena face to face itu banyak menimbulkan masih kemungkinan korupsi. Semua dengan digital, itu akan banyak sekali mengurangi korupsi," ujar dia saat perayaan ulang tahun OVO yang kedua di Plaza Barat Senayan, Jakarta, Sabtu (12/10/2019).

"Dan ini memang target Presiden Joko Widodo. Presiden Joko Widodo tuh ingin negeri ini lebih transparan, lebih terbuka, lebih profesional, lebih cepat," dia menambahkan.

Oleh karenanya, ia melanjutkan pemerintah terus mendorong para pelaku digital platform Tanah Air untuk semakin berkembang. Selain mengurangi korupsi, ia menyebutkan, perkembangan digital payment juga kini telah dirasakan hingga ke pelosok daerah.

"Banyak sekarang teman-teman platforming kita dorong, seperti Aruna itu yang untuk pedagang-pedagang kecil ikan di daerah Indonesia timur, sekarang mereka sudah mulai maju," tuturnya.

Luhut pun menuturkan, kondisi ini pada akhirnya membuat banyak investor dari negara-negara luar menjadi semakin tertarik untuk masuk ke Indonesia.

"Jadi saya titip kepada semua kita, ayo kita investasi lagi kecil-kecil di sini, kecil nanti harganya naik itu make good money juga buat kita," tukas dia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ovo Rilis Mesin Penjual Otomatis Berbasis Data

Sebelumnya, Platform pembayaran Ovo baru saja meluncurkan SmartCube, mesin penjual otomatis yang memanfaatkan teknologi analitik data dari Kinetica Active Analytics untuk mendapatkan preferensi profil pengguna.

Ovo mengklaim, mesin penjual otomatis besutannya dirancang untuk mengevaluasi preferensi konsumen menggunakan analitik-analitik dan diperkaya untuk memberikan pengalaman terintegrasi, seperti layar sentuh, interaksi berbasis gesture, pembayaran nontunai, dan juga campaign solution. 

"SmartCube menawarkan kanal komunikasi digital baru dan beragam manfaat bagi pelanggan, pengiklan, dan mitra kami," kata Vira Shanty, Chief Data Officer Ovo, melalui keterangannya, Rabu (7/8/2019).

Vira mengklaim, Ovo menjadi pelopor dalam menggunakan analisis data untuk membantu mempersonalisasikan produk, pemasaran, dan kampanye iklan guna organisasi dan mitra perusahaan.

Platform Kinetica Active Analytics menggabungkan data streaming dan historis dengan intelijen lokasi dan analitik yang didukung pembelajaran mesin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.