Sukses

PLN Ingin Harga Batu Bara Khusus Kelistrikan Diperpanjang

Harga batu bara memiliki peran besar dalam pembentukan biaya pokok produki listrik, sebab porsi batubara dalam bauran energi kelistrikan sebesar 62 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menginginkan penetapan harga khusus batu bara untuk sektor kelistrikan, dengan patokan tertinggi US$70 per ton diperpanjang pada 2020. Hal terebut telah disampaikan ke Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

Pelaksana tugas Direktur ‎Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan, harga batu bara memiliki peran besar dalam pembentukan biaya pokok produki listrik, sebab porsi batubara dalam bauran energi kelistrikan sebesar 62 persen.

"karena 62 persen bauran energi lsitrik masih dari batu bara. Sementara batubara ini ada kaitannya dengan Harga Batubara Acuan (HBA)," kata Inten, di Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Menurut Inten, karena batu bara memegang peran penting dalam pembentukan biaya pokok produksi listrik, maka PLN ingin kebijakan harga khusus untuk sektor kelistrikan‎ dengan patokan tertinggi USD 70 per ton diperpanjang pada 2020, untuk diketahui kebijakan tersebut hanya berlaku sampai 2019.

"Semenatra tahun 2018 sejak april sampai akhir 2019 pemerintah sudah memberikan patokan harga batu bara untuk DMO, tapi berakhir tahun ini," tuturnya.

Inten mengaku PLN sudah mengusulkan harga khusus batubara untuk‎ sektor kelistrikan diperpanjang ke Kementerian ESDM, hal ini untuk mengantisipasi kenaikan harga batu bara agar tarif listrik tetap stabil.

"Kami sangat mengharapkan pemerintah atau DPR bisa mendorong untuk bisa memperpajangnya," tandasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PLN Tingkatkan Kehandalan Listrik Pulau Selayar

PT PLN (Persero) meningkatkan keandalan infrastruktur kelistrikan di berbagai pulau destinasi wisata, salah satunya adalah Kepulauan Selayar yang berada di sebelah Selatan Sulawesi.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar Bambang Yusuf mengatakan, peningkatan keandalan dengan meremajakan komponen infrastruktur kelistrikan, seperti pemancangan tiang beton dan mengganti tiang besi yang sudah lama usianya.

Pekerjaan tersebut dilakukan mulai dari daerah Matalalang sampai ke Bandara H. Aroepala, kurang lebih sepanjang 5 kilometer (Km).

"Selain tiang, PLN juga melakukan penggantian kabel jaringan agar pasokan listrik semakin aman dan andal," kata Bambang, di Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Menurutnya, peremajaan infrastruktur kelistrikan di Kepulauan Selayar diperlukan guna meningkatkan kehandalan pasokan listrik agar terus menyala.

Dalam pelaksanaannya , PLN bekerja sama dengan BPBD Kepulauan Selayar dalam proses pemangkasan pohon untuk memudahkan petugas PLN memasang Kabel Jaringan.

"Peremajaan ini diperkirakan akan berlangsung selama tujuh hari dan PLN berharap agar nantinya dapat membantu meningkatkan taraf ekonomi karena Kepulauan Selayar merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia," tandasnya.  

3 dari 3 halaman

Soal Normalisasi Listrik, PLN Diminta Belajar dari AS

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno meminta direksi PT PLN (Persero) belajar dari negara lain soal kecepatan normalisasi pasokan listrik saat terjadi gangguan.

Pemadaman listrik (blackout) bukan hanya terjadi di Indonesia tapi juga terjadi di berbagai negara seperti Brasil, Amerika Serikat, Argentina dan Inggris. Namun, skema distribusi listrik di negara-negara tersebut menggunakan house load system. Sehingga dapat dinormalisasi kembali dalam jangka waktu dua jam.

"Kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang terkena dampak pemadaman. Saya meminta direksi PLN untuk belajar dengan negara lain dalam hal normalisasi pemadaman listrik. Seperti di London, blackout (gelap total) yang terjadi bisa dipulihkan paling lambat dua jam," ujar Rini saat bertemu dengan pimpinan media di PLN Unit Distribusi Jakarta Raya, Gambir, Jakara Pusat, Senin (19/8/2019). 

Dengan skema house load system ini, jika ada gangguan maka listrik yang mati hanya satu desa atau satu wilayah saja sehingga pemulihannya akan lebih mudah. 

"Untuk itu, kami akan menggunakan house hold system di kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta dan Surabaya. Saya harap kejadian gangguan listrik yang terjadi menjadi pembelajaran kami semua,” pungkasnya.

Untuk itu, Rini meminta PLN untuk menyusun emergency scenario untuk mempercepat upaya normalisasi gangguan pemadaman listrik.  Ia pun mendorong PLN untuk meningkatkan infrastruktur dan system crisis center. 

"Penggunaan crisis center ini nantinya akan disinergikan bersama BUMN dengan menggunakan call center bersama. PLN pun akan melakukan pengelolaan data dan informasi para pelanggan," terangnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.