Sukses

Top 3: Nasib Atlet Usai Pensiun, Terpaksa Jual Medali hingga Jadi Tukang Sapu

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Rabu (24/7/2019):

Liputan6.com, Jakarta Banyak masyarakat yang sampai saat ini bermimpi untuk menjadi atlet demi mengharumkan nama bangsa. Kesejahteraan para atlet pun setiap waktu terus diperbaiki oleh pemerintah. Namun tahukah Anda, bahwa dibalik gemerlapnya bonus para atlet zaman sekarang, ada beberapa mantan atlet yang kini hidup kurang beruntung?

Seperti, atlet dayung menjadi tukang cuci, atlet balap sepeda jadi tukang becak, atlet tinju menjadi office boy, atlet senam jadi gelandangan. Begitulah gambaran beberapa mantan atlet nasional.

Karni dulunya pernah menjadi atlet PON, Sea Games 1997, dan Kejuaraan Dayung Internasional di Hong Kong. Ia meraih tiga medali emas dan satu perak di Sea Games 1997 dan kini ia hanya menjadi tukang sapu.

Nasib Karni hanya satu dari sekian banyak atlet yang pernah berjaya dan kini kondisinya susah. Ada pula nama Sandra Diana Sari yang pernah menjadi juara Angkat Besi Junior Asia di Bandung yang sempat mengumpulkan receh di jalan raya.

Artikel mengenai nasib para mantan atlet ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Rabu (24/7/2019):

1. Nasib Atlet Usai Pensiun, Terpaksa Jual Medali hingga Jadi Tukang Sapu

Atlet dayung menjadi tukang cuci, atlet balap sepeda jadi tukang becak, atlet tinju menjadi office boy, atlet senam jadi gelandangan. Begitulah gambaran beberapa atlet nasional.

Karni dulunya pernah menjadi atlet PON, Sea Games 1997, dan Kejuaraan Dayung Internasional di Hong Kong. Ia meraih tiga medali emas dan satu perak di Sea Games 1997 dan kini ia hanya menjadi tukang sapu.

Nasib Karni hanya satu dari sekian banyak atlet yang pernah berjaya dan kini kondisinya susah. Ada pula nama Sandra Diana Sari yang pernah menjadi juara Angkat Besi Junior Asia di Bandung yang sempat mengumpulkan receh di jalan raya.

Baca artikel selengkapnya di sini

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. BUMN Ini Buka Lowongan Kerja Terbaru untuk 2 Posisi, Anda Berminat?

Sedang mencari pekerjaan baru, dan ingin bekerja di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)? Tenang, ada kabar baik dari salah satu BUMN berikut.

PT Len Industri (Persero) sedang membuka lowongan kerja untuk dua posisi sekaligus bagi Anda yang merupakan lulusan S2. Dua posisi tersebut yaitu Komite Audit, dan Komite Pemantau Manajemen Risiko GCG & Investasi. Tertarik? Yuk mari simak data apa saja yang harus dipersiapkan.

Sekedar informasi, dulunya merupakan sebuah perusahaan yang bernama LEN atau Lembaga Elektronika Nasional yang sudah ada sejak 1965. Namun, sejak 1991 perusahaan ini berada di bawah koordinasi Kementrian BUMN. Selama ini, Len bergerak dalam bidang elektronika untuk industri dan prasarana.

Baca artikel selengkapnya di sini

 

3 dari 3 halaman

3. Pesawat Cessna Jatuh, Kemenhub Ingatkan soal Keselamatan Penerbangan

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, melakukan pemantauan terhadap insiden kecelakaan pesawat latih dengan registrasi PK-WUG jenis Cessna 172 Skyhwak milik PT Angkasa Aviation Academy di Sungai Lamaran Tarum, Cimanuk, Indramayu, Jawa Barat, yang terjadi pada Senin kemarin.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti, mengatakan Kementerian Perhubungan telah mendapatkan laporan insiden yang dialami pesawat latih tersebut dengan PIC Arthur Arfa dengan kondisi selamat dan kini tengah dirawat di rumah sakit, sementara co pilot M Salman Al Farizi sampai saat ini masih dalam pencarian.

"Kami telah mendapatkan laporan, saat ini kami sedang melakukan koordinasi terkait insiden tersebut dan KNKT akan segera melakukan investigasi terhadap insiden kecelakaan ini," kata Polana dalam keterangan tertulis, Selasa (23/7/2019).

Baca artikel selengkapnya di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.