Sukses

Harga Minyak Turun karena Perselisihan AS dengan Meksiko

Komentar dari Arab Saudi sebagai pemimmpin de faktor OPEC membantu mengurangi angka penurunan harga minyak.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak turun pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Penurunan perdagangan harga minyak ini karena investor tengah fokus pada perselisihan antara AS dengan Meksiko yang diperkirakan akan melemahkan permintaan akan minyak.

Mengutip Reuters, Selasa (4/6/2019), harga minyak mentah berjangka Brent ditutup pada USD 61,28 per barel, kehilangan 71 sen, atau 1,2 persen. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir turun 25 sen atau 0,5 persen menjadi USD 53,25 per barel.

Meksiko mengatakan akan menolak gagasan AS mengenai pengiriman pencari suaka dari Amerika Tengah ke negara tersebut. Pemerintah AS di bawah DOnald Trump pada pekan ini akan melakukan pembicaraan mengenai hal tersebut.

Donald Trump sendiri pernah mengatakan bahwa jika Meksiko tak sepakat dengan ide pengiriman pencari suaka tersebut maka AS akan mengetakan tarif yang tinggi.

Kemungkinan perang tarif antara AS dengan Meksiko akan berlarut-larut sepert yang terjadi antara AS dengan China. Hal ini entu saja akan sangat berpengaruh kepada harga minyak.

"Fokus telah bergeser dari penawaran ke sisi permintaan karena perjanjian perdagangan AS-Cina telah terbukti sulit dipahami dan karena kekhawatiran mengenai dampak perang tarif terhadap pertumbuhan ekonomi global kini telah bergeser ke Meksiko," kata Jim Ritterbusch analis dari Ritterbusch and Associates.

Analis melanjutkan, pelemahan di pasar saham yang kadang mengikuti harga minyak mentah, memperburuk kerugian di masa depan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komentar Arab

Namun, komentar dari Arab Saudi sebagai pemimmpin de faktor OPEC bahwa negara di bawah organisasi eksportir minyak dan beberapa negara sekutu akan terus mengendalikan produksi untuk menjaga stabilitas harga minyak membantu mengurangi angka penurunan harga minyak.

“Kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk menjaga stabilitas pasar setelah Juni. Bagi saya, itu berarti menarik inventaris dari level yang sekarang tinggi,” jelas Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.