Sukses

Direnovasi, Ciri Khas Masjid Istiqlal Tak akan Hilang

Masjid Istiqlal merupakan buah karya arsitek Friedrich Silaban yang proses pembangunannya memakan waktu hingga 17 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kini tengah melakukan renovasi pertama Masjid Istiqlal sejak mulai beroperasi pada 1978 silam. Meski ada perombakan, namun struktur dasar bangunan seperti desain dan ciri khas atau landmark tidak akan dihilangkan.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga menegaskan, proses renovasi ini tidak akan merubah struktur. Bahkan pihaknya berusaha untuk meningkatkan fungsi landmark dari Masjid Istiqlal.

"Nah ini tentu saja kita akan renovasi agar fungsinya semua menjadi lebih baik. Tidak ada yang berubah. Bahkan fungsi landmark-nya misalnya taman, air mancur dan sebagainya justru kita tingkatkan," ungkap dia di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Dalam masa awal pengerjaan hingga memasuki Lebaran nanti, Danis menerangkan, itu masih akan bergerak di sisi bawah atau basement bangunan yang secara fungsi merupakan ruang penunjang seperti area perkantoran.

Sebagai catatan, Masjid Istiqlal merupakan buah karya arsitek Friedrich Silaban yang proses pembangunannya memakan waktu hingga 17 tahun sejak 1961.

Dalam proses renovasi pertama ini, Kementerian PUPR bersama Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal coba menangkan 3 filosofi. Antara lain, Hablum Mknallah dengan memperbaiki badan bangunan dengan segala interiornya, lalu Hablum Minannas dengan membuat plaza dan tempat rekreasi menjadi lebih aman, serta Hablum Minal Alamin yakni menjaga hubungan baik dengan alam.

Lebih lanjut, Danis mengatakan, proses renovasi ini juga dipertimbangkan untuk turut menambah kapasitas parkir di area masjid hingga sekitar 2.000 unit kendaraan.

Namun begitu, sambungnya, segala proses pengerjaan itu tidak akan mengubah daya tampung jamaah di dalam Masjid Istiqlal.

"Itu tetap. Seperti tadi, kita tidak akan mengubah struktur dan sebagainya, tapi bagaimana kita merenovasi dan merehabilitasi hal-hal sehingga menjadi lebih baik. Tapi kalau di luar, di taman kemudian gerbang dan sebagainya, itu akan ada peningkatan dan perbaikan," urainya.

Namun begitu, ia masih memperhitungkan apakah kapasitas masjid secara keseluruhan akan berkurang atau tidak dengan adanya proses renovasi ini.

"Kita akan evaluasi. Kita kan baru mulai bekerja. Tentu saja ada hal-hal yang ditutup, misal kapasitas ruang dan sebagainya akan berkurang, tidak seperti sekarang," tukas Danis.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Renovasi Stadion Manahan Solo Rampung September 2019

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mentargetkan renovasi Stadion Manahan di Solo, Jawa Tengah yang tengah dikerjakan PT Adhi Karya Tbk rampung pada September 2019.

Stadion Manahan ini disebut akan menjadi Stadion Gelora Bung Karno mini ini ditargetkan bakal rampung pada September 2019 mendatang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, progres pembangunan Stadion Manahan yang dimulai sejak Agustus 2018 lalu saat ini sudah mencapai 53 persen.

"Kami targetkan bisa rampung sesuai jadwal yakni bulan Spetember 2019 berbarengan dengan penataan kawasan dan drainase yang dikerjakan dengan APBD Kota Solo," jelas dia dalam keterangan tertulis, Kamis (2/5/2019).

Selanjutnya, ia menugaskan Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Solo.

Stadion Manahan sendiri memiliki kapasitas 20 ribu penonton dengan kursi tunggal atau single seat yang dibangun agar dapat menjadi venue event olahraga skala nasional dan internasional.

Biaya konstruksinya sebesar Rp 301,33 miliar dengan kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang melakukan Kerjasama Operasi (KSO) dengan PT Penta Rekayasa.

3 dari 3 halaman

Kementerian PUPR Renovasi Wisma Atlet Kemayoran

Setelah penyelenggaraan Asian Games 2018 usai, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) akan menyerahkan hak kelola Wisma Atlet Kemayoran kepada Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid mengatakan, pihaknya bakal merenovasi Wisma Atlet sebelum diserahkan kepada Kemensetneg.

"Kita akan menyerahkan kembali ke kondisi semula. Jadi kita akan poles lagi. Itu butuh waktu memang," ungkap dia di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (4/3/2019).

Secara kondisi terakhir, ia menyatakan, Wisma Atlet Kemayoran tidaklah rusak, melainkan hanya perlu dibersihkan saja. "Bukan perbaikan, paling cat-cat yang ada tempelan-tempelan itu. Kemudian catnya pada kotor. Jadi pas diserahkan dalam kondisi yang prima," sambungnya.

Dia pun berharap, penyerahan Wisma Atlet Kemayoran kepada Kemensetneg dapat segera dilakukan pada 2019. "Mudah-mudahan tahun ini. Kamis sedang mengurus serah terimanya, masalah aset begini enggak mudah," ucapnya.

Setelah beralih ke Kemensetneg, Khalawi menyampaikan, kebijakan penggunaan Wisma Atlet baru bisa diputuskan. Adapun saat ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berlaku sebagai Wakil Ketua Tim Perumus Penggunaan Wisma Atlet Kemayoran.

"Ini sedang digodok. Ketua timnya adalah Mensesneg, wakilnya adalah Menteri PUPR. Setelah selesai (perumusannya) baru kami serahkan ke yang punya aset, baru ditetapkan fungsinya," tutur dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.