Sukses

Top 3: 8 Pekerjaan Tempo Dulu yang Perlahan Punah

Simak rangkuman 3 berita paling dicari

Liputan6.com, Jakarta Di Era modern ternyata ikut menggerus beberapa pekerjaan yang sempat terkenal di masanya. Pekerjaan ini mulai banyak ditinggalkan orang.

Tempo dulu, pekerjaan ini berhasil menyediakan lapangan kerja yang luas. Perlahan, posisi mereka tergeser perkembangan teknologi.

Artikel tentang pekerjaan tempo dulu ini pun menuai perhatian pembaca Liputan6.com di kanal bisnis. Simak rangkuman 3 berita paling dicari, Kamis (16/5/2019)

1. 8 Pekerjaan Tempo Dulu yang Perlahan Punah

Tempo dulu, pekerjaan ini berhasil menyediakan lapangan kerja yang luas. Perlahan, posisi mereka tergeser perkembangan teknologi.

Ambil contoh pekerjaan seperti penjaga wartel atau toko video gim. Zaman sekarang sudah tak perlu lagi pekerjaan demikian karena sudah bisa diambil oleh masing-masing individu.

Bila dipikirkan, beberapa pekerjaan tersebut masih digeluti orang banyak pada beberapa tahun silam. Namun, cepatnya perkembangan teknologi membuat pekerjaan berikut terasa sangat kuno.

Berita selengkapnya

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2. HEADLINE: Satu Arah di Tol Trans Jawa, Efektif Atasi Kemacetan saat Mudik Lebaran?

 

Pemerintah memutuskan untuk menerapkan rekayasa lalu lintas sistem satu arah (one-way) di jalan tol pada saat arus mudik dan balik Lebaran 2019. Ini merupakan strategi untuk mencegah kemacetan selama periode lebaran di sepanjang jalan tol Trans Jawa.

Penerapan sistem satu arah ini hasil kesepakatan antara Kakorlantas Polri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), dan PT Jasa Marga Tbk.

Berita selengkapnya

3. Tarif Batas Tiket Pesawat Turun, Garuda Indonesia Bakal Tutup Rute Sepi

Mahalnya tiket pesawat terbang menjadi isu nasional dan diprotes oleh masyarakat. Menyikapi hal tersebut, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat di kisaran 12-16 persen.

VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia Tbk, Ikhsan Rosan menyebutkan, penurunan TBA tersebut akan memukul dan memberi dampak signifikan pada maskapai di tanah air.

Dia menuturkan, semua maskapai otomatis harus melakukan banyak penyesuaian terhadap struktur biaya perusahaan terutama yang bersifat pengeluaran operasional guna menyesuaikan dengan harga tiket. Salah satunya adalah dengan menutup rute yang tidak menguntungkan.

"Kita pasti melihat rute-rute yang memang tidak baik, ya sudah kita langsung tutup," kata dia saat dihubungi wartawan, ditulis Rabu (15/5/2019).

Berita selengkapnya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini