Sukses

Terimbas Sentimen Regional, Rupiah Melemah ke 14.367 per Dolar AS

Sejak lagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.335 per dolar AS hingga 14.367 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali terkoreksi pada perdagangan di awal pekan ini. Pelemahan rupiah ini seiring dengan mata uang Asia lainnya.

Mengutip Bloomberg, Senin (13/5/2019), rupiah dibuka di angka 14.335 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.326 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus terkoreksi hingga 14.367 per dolar AS.

Sejak lagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.335 per dolar AS hingga 14.367 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat 0,29 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.362 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan pada Jumat lalu yang ada di angka 14.347 per dolar AS.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, pelemahan rupiah terjadi pasca rilis data neraca transaksi berjalan (current account) yang dirilis oleh Bank Indonesia akhir pekan lalu.

"Neraca transaksi berjalan tercatat defisit sebesar 2,6 persen dari PDB, membaik dibandingkan Q4-2018 yang tercatat defisit 3,59 persen dari PDB tetapi relatif masih tinggi dibandingkan Q1-2018 yang sebesar defisit 2,01 persen dari PDB," ujar Lana dikutip dari Antara.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Eksternal

Dari eksternal, inflasi AS pada April 2019 tercatat 2 persen (tahun ke tahun/yoy), naik dari 1,9 persen (yoy) pada Maret 2019, tetapi masih di bawah proyeksi 2,1 persen (yoy).

Angka inflasi April tersebut merupakan yang tertinggi sejak November 2018. Kenaikan inflasi ini karena naiknya harga minyak mentah.

Sementara itu, secara bulanan inflasi AS pada April tercatat 0,3 persen (bulan ke bulan/mom), melambat dibandingkan Maret 0,4 persen (mom)

"Inflasi AS ini masih sangat aman dan belum menjadi kekawatiran naiknya suku bunga The Fed, yang justru berpotensi turun diantaranya karena ‘tekanan’ permintaan Presiden Trump," kata Lana.

 

3 dari 3 halaman

Gerak Hari Ini

Lana memprediksi, pada Senin ini rupiah masih berpotensi menguat di kisaran 14.300 per dolar AS sampai 14.320 per dolar AS.

Mata uang Asia antara lain yuan melemah 0,44 persen terhadap dolar AS, won melemah 0,8 persen, dolar Singapura 0,19 persen, dan baht 0,12 persen. Sedangkan yen menguat 0,18 persen terhadap dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.