Sukses

Chris Kanter Mundur dari Dirut Indosat, Ada Apa?

Chris Canter resmi mengundurkan diri usai menjabat selama enam bulan sebagai Direktur Utama PT Indosat Ooredoo Tbk.

Liputan6.com, Jakarta - Chris Kanter resmi mengundurkan diri usai menjabat selama enam bulan sebagai Direktur Utama PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT).

Chris resmi menjabat sebagai Dirut Indosat Ooredoo pada 17 Oktober 2018. Saat itu, dia menggantikan Joy Wahjudi selaku Dirut Indosat Ooredoo sebelumnya.

"Meski singkat, Chris Kanter telah melakukan tugas yang luar biasa membawa pertumbuhan yang positif terhadap perusahaan," tulis Komisaris Utama Indosat Ooredoo, Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed dalam keterangan resmi.

Komisaris Utama Indosat tersebut pun menyatakan, kalau perusahaan sudah menunjuk pengganti Chris.

"Saya ingin menginformasikan, Ahmad Abdulaziz Al Neama akan menggantikan Chris sebagai Dirut Indosat Ooredoo secara efektif pada 2 Mei 2019," ujar dia.

 

Penggantian direksi PT Indosat Tbk pun menuai perhatian lantaran sebelum pengumuman pengunduran diri Chris Canter, PT Indosat Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan di kantor pusat perseroan pada Kamis 2 Mei 2019. Pada RUPST itu disepakati ada penggantian sejumlah direksi dan komisaris. Akan tetapi, nama Chris Kanter masih menjabat sebagai direktur utama.

"Sejumlah agenda telah disetujui dalam RUPST yang juga membahas laporan tahunan untuk tahun buku 2018," ujar Direktur Utama Indosat Oooredoo Chris Kanter saat itu, seperti dikutip dari laman Antara, Sabtu (4/5/2019).

Dalam RUPST membahas dan memutuskan beberapa agenda antara lain menyetujui laporan tahunan dan mengesahkan laporan keuangan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2018.

"Rapat juga menyetujui perubahan susunan dewan komisaris dan direksi perseroan serta menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan mengenai perubahan kegiatan usaha utama perseroan," kata Chris yang ketika itu didampingi seluruh direksi.

RUPST juga menetapkan susunan anggota dewan komisaris perseroan untuk periode sejak ditutupnya rapat hingga ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2020 sesuai dengan ketentuan anggaran dasar perseroan adalah Waleed Mohamed Ebrahim Alsayed (komisaris utama), Hans Anthony Kuropatwa (komisaris), Hilal Suleiman Malawi (komisaris), Heru Pambudi (komisaris), Afini Boer (komisaris), dan Andrew Tor Oddvar Kvalseth (komisaris).

Selain itu, ada Ahmad Abdulaziz Al-Neama (komisaris), Syed Maqbul Quader (komisaris independen), Elisa Lumbantoruan (komisaris independen), dan Wijayanto Samirin (komisaris independen).

Sedangkan susunan direksi untuk periode sejak ditutupnya rapat hingga dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2020 sesuai ketentuan anggaran dasar perseroan antara lain Chris Kanter (direktur utama), Eyas Naif Saleh Assaf (direktur), Arief Musta’in (direktur), Vikram Sinha (direktur), dan Irsyad Sahroni (direktur independen).

Saat dikonfirmasi mengenai pengunduran diri sebagai direktur utama PT Indosat Ooredoo Tbk, Chris Canter belum menjawab pesan singkat dan mengangkat telepon yang dilayangkan Liputan6.com.

Saat liputan6.com mengkonfirmasi kepada Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo Turina Farouk pun belum menjawab pesan singkat.

Berdasarkan UU PT Nomor 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbuka pada pasal 94 ayat 7 disebutkan kalau dalam hal terjadi pengangkatan, penggantian dan pemberhentian anggota direksi, direksi wajib memberitahukan perubahan anggota direksi kepada menteri untuk dicatat dalam daftar jangka waktu paling lambat 30 hari terhitung sejak tanggal keputusan RUPS tersebut.

Analis PT OSO Sekuritas, Sukarno Alatas menilai tidak ada masalah dalam pergantian direksi Indosat yang berlangsung cepat tersebut. Hal ini karena perseroan juga sudah menunjuk penggantinya.

"Boleh. RUPS sekadar agenda wajib setelah ada perubahan atau pergantian. Seperti laporan begitu.  Yang masalah itu yang gantinya belum ada," ujar Sukarno saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu pekan ini.

Indosat telah menunjuk Ahmad Abdulaziz Al Neama sebagai direktur utama Indosat gantikan Chris Kanter.

Ia sebelumnya diangkat sebagai Group Chief Technology Officer untuk Ooredoo pada Juli 2017. Melalui tugasnya, ia telah kembangkan pengalaman di bidang telekomunikasi dan teknik jaringan serta penjualan dan operasi B2C dan B2B.

Sebelumnya ia bekerja sebagai staf penjualan dan layanan di Ooredoo Qatar dan melanjutkan perannya di dewan direksi untuk Ooredoo Oman. Ahmad bergabung dengan Ooredoo Qatar pada 2004. Ia memegang gelar BS di bidang teknik listrik dari University of Colorado di Denver.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham Indosat

Sebelum ada pergantian direktur utama PT Indosat, harga saham ISAT cenderung tertekan.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat 3 Mei 2019, saham PT Indosat Tbk melema 2,39 persen ke posisi Rp 2.450 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 924 kali dengan nilai transaksi Rp 6,5 miliar.

Selama sepekan, saham ISAT melemah 2,39 persen ke posisi 2.450 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.346 kali dengan nilai transaksi Rp 51,2 miliar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.