Sukses

Distribusi BBM ke Labuan Bajo Terkendala Longsor, Pertamina Pastikan Stok Aman

Pertamina menyiapkan alternatif suplai melalui jalur laut dari Terminal BBM Bima – NTB untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Labuan Bajo.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) menggunakan jalur alternatif, untuk memenuhi kebutuhan energi di Labuan Bajo, Manggarai Barat. Ini setelah terputusnya jalur menuju daerah tersebut akibat longsor yang terjadi di daerah Cekonobo, Desa Culu, sekitar 16 KM arah Labuan Bajo.

Unit Manager Communication & Relations MOR V - Jatimbalinus Rustam Aji mengatakan, hingga Jumat pagi (8/3/2019), kesediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Labuan Bajo masih mencukupi.

"Begitu pula ketahanan stok Avtur di DPPU Komodo - Labuan Bajo yang masih tersedia untuk 8 hari ke depan," kata Rustam, di Jakarta, Jumat (8/3/2019).

Menurut Rustam, Pertamina menyiapkan alternatif suplai melalui jalur laut dari Terminal BBM Bima – NTB untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Labuan Bajo.

Kebutuhan BBM untuk masyarakat di Labuan Bajo, dilayani melalui tiga SPBU di daerah tersebut, yaitu SPBU 54.865.02, SPBU 54.865.06, dan SPBU 54.865.01, dengan penyaluran rata-rata harian untuk Gasoline atau bensin sebesar 48 kilo liter (KL) dan Gasoil atau Diesel sebesar 32 KL.

"Sementara kebutuhan rata-rata Avtur untuk memenuhi kebutuhan penerbangan di Bandara Komodo sebesar 15 KL per hari," tutur dia.

Secara reguler pasokan untuk Labuan Bajo dikirimkan melalui jalur darat dari Terminal BBM Reo - Kabupaten Manggarai dan Terminal BBM Ende.

Pertamina telah memiliki rencana jalur Reguler – Alternative – Emergency (RAE) untuk mengantisipasi potensi gangguan distribusi, termasuk akibat adanya bencana alam.

Pertamina juga terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait, untuk kelancaran distribusi BBM tersebut, dan tetap mengutamakan aspek HSSE (Health, Safety, Security, Environment) dalam operasionalnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jembatan Nasional di Labuan Bajo Putus Tergerus Banjir

Dua jembatan nasional yang menghubungkan Kabupaten Manggarai Barat dan kabupaten lainnya di Pulau Flores tak bisa dilalui akibat putus tergerus banjir.

"Ada satu jembatan yang putus yakni Jembatan Wailia serta Jembatan Waemese yang tergerus banjir, sehingga saat ini arus transportasi ke Labuan dari Ruteng terputus," kata Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah 3 Nusa Tenggara Timur, Ori Papote kepada Liputan6.com, Jumat (8/3/2019).

Ori mengatakan, saat ini sedang membuat jembatan darurat untuk memperlancar arus transportasi di wilayah itu. Pembuatan jembatan darurat membutuhkan waktu yang lama, sekitar dua atau tiga hari ke depan baru bisa dilalui.

"Sejumlah alat berat sudah bergerak ke daerah itu, baik dari Lembor maupun dari Labuan Bajo untuk secepatnya membuat jembatan darurat," katanya.

Ia menjelaskan, selain jembatan putus, kurang lebih 21 titik longsor juga terjadi di kabupaten itu sehingga menutup jalan nasional.

Lokasi longsor, kata dia, di kilometer 349 dan kilometer 355, namun sejumlah alat berat juga sudah membersihkan jalan dari longsoran tersebut. Namun ada dua titik longsor yang paling parah, yakni di Kampung Roe, Desa Golo dan Kampung Laos, Desa Culun, Kecamatan Mbeliling.

Ori menambahkan, banjir dan longsor terjadi akibat hujan deras yang melanda Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Barat dalam beberapa hari terakhir. 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.