Sukses

Wall Street Naik Usai Rilis Risalah Rapat The Fed

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi dengan perdagangan yang bergejolak jelang akhir sesi perdagangan.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat dengan perdagangan yang bergejolak jelang akhir sesi perdagangan.

Rilis hasil rapat the Federal Reserve atau bank sentral AS pada pertemuan Januari membayangi wall street.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 69,54 poin atau 0,27 persen ke posisi 25.960,86. Indeks saham S&P 500 menguat 5,98 poin atau 0,12 persen ke posisi 2.785,74. Indeks saham Nasdaq menguat 4,31 poin atau 0,06 persen ke posisi 7.491,08.

Dari catatan hasil rapat the Federal Reserve pada Januari itu menunjukkan langkah mempertahankan suku bunga acuan the Federal Reserve pada Januari berisiko kecil.

Hasil rapat the Federal Reserve juga menunjukkan banyak partisipan yang belum jelas apakah memerlukan penyesuaian suku bunga lagi pada 2019.

"Risalah sebagian besar menggemakan pernyataan hati-hati the Federal Reserve dari pertemuan terakhirnya. Saya merasakan bahwa suku bunga ditahan hingga akhir 2019. Tapi the Fed berhenti dengan baik menutup pintu untuk kenaikan suku bunga akhir tahun ini jika risiko penurunan turun," ujar Analis Senior Western Union Business Solutions, Joe Manimbo, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (21/2/2019).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Bank sentral AS atau the Fed mengejutkan pasar pada bulan lalu dengan menahan kampanye tiga tahun untuk menaikkan suku bunga.

The Fed akan sabar untuk menyesuaikan suku bunga terhadap kisaran target dalam jangka pendek. Saat ini suku bunga the Fed berada di kisaran 2,25 persen-2,5 persen.

Bank sentral AS yang kurang agresif dan kemajuan dalam negosiasi perdagangan AS-China telah membantu indeks saham S&P 500 naik sekitar 18 persen dari posisi terendahnya pada Desember ketika pasar khawatir terhadap perlambatan ekonomi.

Indeks diperdagangkan sekitar lima persen di bawah rekor penutupan tertinggi yang dicapai pada akhir September.

Indeks S&P material naik 1,9 persen, dan memimpin persentase kenaikan di antara 11 sektor saham S&P 500. Kenaikan indeks saham tersebut didorong saham CF Industries Holdings Inc, Mosaic Co dan Freeport McMoran.

Investor juga lebih banyak menerima kabar di negosiasi perdagangan dengan Presiden AS Donald Trump menyatakan, AS akan mengenakan tarif pada impor mobil Eropa jika tidak dapat mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.