Sukses

Harga Beras hingga Upah Pembantu Jadi Penyumbang Inflasi Jakarta

Inflasi Jakarta tetap terkendali pada Januari 2019, meskipun terdapat kenaikan beberapa harga-harga komoditas pangan.

Liputan6.com, Jakarta - Inflasi Jakarta tetap terkendali pada Januari 2019, meskipun terdapat kenaikan beberapa harga-harga komoditas pangan.

Inflasi Jakarta pada Januari 2019 tercatat sebesar 0,24 persen (mtm) atau 3,08 persen (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun sebelumnya (0,55 persen mtm), maupun dengan inflasi nasional 0,32 persen (mtm).

Terkendalinya inflasi Januari 2019 terutama merupakan kontribusi dari harga-harga barang yang tergabung dalam kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami deflasi sebesar 0,78 persen (mtm). 

"Tarif angkutan udara dan kereta api mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, seiring dengan berakhirnya libur panjang yang banyak digunakan masyarakat untuk berpergian keluar kota," ujar kata Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Sithowati Sandrarini, Jumat (1/2/2019).

"Selain itu, harga BBM nonsubsidi seperti pertamax dan pertalite yang turun pada 5 Januari 2019, turut memperdalam deflasi kelompok ini," ia menambahkan.

Laju penurunan inflasi ini tertahan oleh kenaikan harga-harga  beberapa bahan makanan di DKI Jakarta. Kelompok bahan makanan tercatat mengalami inflasi sebesar 1,38 persen (mtm). Kenaikan ini terutama disebabkan meningkatnya harga beras dan daging ayam ras. 

Kenaikan harga beras disebabkan turunnya pasokan di ibukota, terutama pada dua minggu terakhir Januari 2019. Hal tersebut disebabkan belum masuknya masa panen beras, yang diprakirakan terjadi pada Februari-Maret 2019. 

Langkah pemerintah melakukan operasi pasar beras melalui Bulog di Pasar Induk Cipinang, merupakan suatu upaya untuk menahan harga pasar bergejolak lebih jauh.

Adapun kenaikan harga daging ayam ras disebabkan oleh meningkatnya harga jagung yang merupakan bahan pakan utama ternak ayam.

"Penurunan inflasi juga tertahan oleh kenaikan harga sewa rumah dan upah pembantu rumah tangga di DKI Jakarta," tambah dia.

Kenaikan harga sewa rumah mengikuti tingginya permintaan akan tempat tinggal di DKI Jakarta. Adapun kenaikan upah mengikuti kenaikan UMP (upah minimum provinsi) per 1 Januari 2019 yang ditetapkan sebesar Rp 3.940.973,00 atau naik 8,03 persen dari tahun sebelumnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perkiraan Februari 2019

Memerhatikan berbagai perkembangan harga di pasar serta bauran kebijakan pemerintah, inflasi pada Februari 2019 akan tetap terkendali. Harga beras akan terus dijaga agar tidak terlalu bergejolak, terutama melalui operasi pasar.

Sementara itu, perayaan Imlek diprakirakan tidak mengakibatkan gejolak permintaan masyarakat yang berlebih, sehingga turut mendukung terkendalinya inflasi.

"Penguatan koordinasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat melalui TPID sangat diperlukan untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi tahun 2019, terutama dari bahan makanan," ujar Sithowati.

Menghadapi berbagai risiko dan tantangan yang ada, diperlukan sinkronisasi kebijakan yang didukung dengan komitmen yang kuat dari berbagai pihak.

Berbagai kebijakan pemerintah dan perkembangan harga yang ada telah diperhitungkan dengan matang dan tetap mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,5 persen plus minus 1 persen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.