Sukses

MenPANRB: Hadapi Revolusi Industri 4.0 dengan Kuasai Teknologi

Menteri PANRB, Syafruddin, mengajak para generasi muda bersiap hadapi tantangan global

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Syafruddin, mengajak para generasi muda untuk bersiap menghadapi tantangan global. Salah satunya adalah revolusi industri 4.0. 

Dia menuturkan, revolusi industri 4.0 kini telah ada di depan mata. Oleh sebab itu, hal ini tidak bisa dihindari, melainkan harus dihadapi dengan penguasaan teknologi informasi.

"Kita tidak bisa menghindari revolusi industri 4.0, kita harus menguasai kecanggihan teknologi," ujar dia di Jakarta, Senin (21/1/2019).

Syafruddin mengungkapkan, penguasaan teknologi informasi, adalah salah satu jalan untuk mencapai visi Indonesia 2045. Di usia 100 tahun kemerdekaan itu, Indonesia bercita-cita untuk menjadi lima besar negara di dunia.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan sinergi dan peran para generasi muda. Perjalanan menuju visi besar Indonesia itu, juga harus ditata dengan baik mulai dari sekarang. 

"Visi Indonesia 2045 itu ada di tangan pemuda, bukan lagi di tangan saya," kata dia.

Namun tidak lupa, Mantan Wakapolri ini juga mengajak para pemuda di Indonesia untuk menjaga kerukunan dan persatuan NKRI. Apalagi, Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak suku bangsa, budaya, dan agama.

"Kita jaga bangsa yang plural ini. Kita jaga keseimbangan itu semua untuk menyongsong visi Indonesia 2045," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kemenperin Bakal Luncurkan Indikator Penilaian Kesiapan Industri 4.0

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan meluncurkan indikator penilaian untuk tingkat kesiapan industri di Indonesia dalam menerapkan teknologi era industri 4.0. Indikator ini disebut Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Ngakan Timur Antara mengatakan,‎ metode asesmen INDI 4.0 ini merupakan salah satu tahap implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

“INDI 4.0 merupakan sebuah indeks acuan yang digunakan oleh industri dan pemerintah untuk mengukur tingkat kesiapan menuju industri 4.0," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis 17 Januari 2019.

Ngakan menjelaskan, hasil pengukuran INDI 4.0 juga akan menjadi patokan dalam mengidentifikasi tantangan serta menentukan strategi dan kebijakan pemerintah guna mendorong sektor manufaktur bertransformasi menuju industri 4.0.

“Dalam indeks tersebut masing-masing industri melakukan penilaian mandiri (self-assessment) terhadap kemampuan mereka di bidang-bidang terkait revolusi industri 4.0 dan ini adalah program prioritas kami di tahun 2019," kata dia.

Adapun lima pilar yang akan diukur di dalam INDI 4.0, yaitu manajemen dan organisasi (management and organization), orang dan budaya (people and culture), produk dan layanan (product and services), teknologi (technology), serta operasi pabrik (factory operation).

Kemudian dari lima pilar tersebut, dirinci lagi menjadi 17 bidang, yakni strategi dan kepemimpinan, investasi menuju industri 4.0, kebijakan inovasi, budaya, keterbukaan terhadap perubahan, pengembangan kompetensi, kustomisasi produk, layanan berbasis data, produk cerdas, serta keamanan cyber.

Selanjutnya, konektivitas, mesin cerdas, digitalisasi, sistem perawatan cerdas, proses yang otonom, rantai pasok dan logistik cerdas, penyimpanan, serta sharing data. “Dari 17 bidang inilah yang dijadikan acuan untuk mengukur kesiapan industri di Indonesia untuk bertransformasi menuju Industri 4.0," ungkap Ngakan.

Sementara itu, mengenai rentang skor penilaian, yang digunakan di dalam INDI 4.0 adalah dari level 0 sampai level 4. Level 0 artinya industri belum siap bertransformasi ke industri 4.0, kemudian level 1: industri masih pada tahap kesiapan awal, level 2: industri pada tahap kesiapan sedang.

Kemudian, level 3: industri sudah pada tahap kesiapan matang bertransformasi ke industri 4.0, dan level 4: industri sudah menerapkan sebagian besar konsep industri 4.0 di sistem produksinya.

"Pada acara peluncuran INDI 4.0 nanti, dirangkai dengan kegiatan konferensi, pameran, dan penghargaan yang akan dilaksanakan tanggal 20-21 Maret 2019 di Gedung Kementerian Perindustrian," tandas dia.

Acara tersebut terselenggara atas kerja sama Kemenperin dengan Asosiasi Cloud Computing Indonesia, yang rencananya dibuka secara resmi oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan turut dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari pihak pemerintah, pelaku dan asosiasi industri, serta akademisi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.