Sukses

2019, Waskita Karya Siapkan Belanja Modal Rp 25,3 Triliun

PT Waskita Karya Tbk akan menggunakan sebagian besar belanja modal untuk pembangunan tol.

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 25,3 triliun pada 2019. Perseroan akan menggunakan sebagian besar capex tersebut untuk kebutuhan pembangunan jalan tol. 

Direktur Keuangan PT Waskita Karya Tbk, Haris Gunawan mengatakan capex tersebut memang didominasi oleh proyek pembangunan jalan tol. Sebab, pada 2019, pihaknya masih akan menargetkan beberapa pembangunan jalan tol kembali.

"Kita memang untuk tahun 2019 kita mengalokasikan capex sekitar 25,3 triliun. Kenapa besar? karena kita tahun ini masih punya target membangun beberapa tol kita tidak bisa sebutkan dulu mana-mana saja dalam proses,"  kata Haris saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (4/1/2019).

Haris merincikan, belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan dan pengembangan proyek jalan tol sebesar 78,9 persen. Kemudian untuk precast dialokasikan sebesar 3,6 persen, properti sebanyak 4 persen, dan energi mencapai 4,3 persen.

"Dan sisanya 9 persen adalah di kontruksi. Itu biasanya untuk pembelian alat-alat dan keperluan proyek," imbuh dia.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Target Laba Bersih Lebih Rendah pada 2019

Perseroan juga menargetkan laba bersih pada 2019 sebesar Rp 4 triliun. Angka ini dipatok lebih rendah atau tumbuh stagnan apabila dibandingkan pendapatan laba bersih yang diperoleh Perseroan hingga kuarta III 2018 mencapai Rp 4,49 triliun.

Direktur Utama Waskita Karya, I Gusti Ngurah Putra mengakui laba bersih di 2019 dipatok lebih rendah lantaran mempertimbangkan beberapa faktor yang ada. Salah satunya adalah akan dioprasikannya beberapa proyek jalan tol di 2019.

"Itu kita sudah prediksi karena ada beberapa tol yang akan beroprasi. Seperti kita ketahui berapa tol yang beroprasi pasti kita harus mengalokasikan top up untuk oprasinya. Karena apa seluruh utang sudah tidak bisa lagi dikapitalisasi sudah dihitung penyusutan," katanya saat ditemui di Jakarta, Jumat 4 Januari 2019.

Putra mengatakan, mengenai target pendapatan laba bersih pihaknya masih akan menghitung hulang. Sebab, tidak menutup kemungkinan target laba bersih sepanjang 2019 bisa lebih tinggi dari yang dipatok saat ini.

"Kalau seandainya divestasi bisa lancar itu bisa-bisa naik (targetnya). Mungkin Kita jaga-jaga kalau ada beberapa tol divestasinya bisa mundur. Sedangkan tol seperti diketahui Trans Jawa bisa selesai semua," kata dia.

Dalam mengembangkan bisnis perusahaan, pihaknya juga akan mendivestasi beberapa proyek jalan tol. Dengan demikian, pendapatan perseroan dapat ditopang dari hasil divestasi tersebut.

"Selalu bicara bagaimana agar keuangan Waskita Karya tetap sehat. Pertama bagaimana divestasi tol yang sudah ada terutama yang beroprasi 100 persen," pungkasnya.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.