Sukses

Pria Ini Beli Kasino Demi Matikan Lampu Neon yang Silaukan Mata

Pria ini membeli sebuah rumah judi lantaran lampu neon bertuliskan trademark kasino tersebut sering membuat matanya silau.

Liputan6.com, Jakarta - Ada-ada saja tingkat orang kaya dengan hartanya yang berlimpah. Adalah miliarder Howard Hughes, pria yang dengan kekayaannya membeli sebuah rumah judi lantaran lampu neon bertuliskan trademark kasino tersebut sering membuat matanya silau.

Melansir laman kickfacts.com, Senin (3/12/2018), Hughes mengaku sering terbangun di malam hari, lantaran lampu neon dari kasino tersebut menyala-nyala dan menyorot langsung kamarnya. Tak tanggung-tanggung, Hughes lantas membeli kasino tersebut beserta seluruh isinya dan mematikan lampu neon bertuliskan Silver Slipper.

Saat ditanya, apakah tujuannya membeli kasino adalah salah satu cara untuk melebarkan sayap bisnisnya. Hughes justru dengan enteng menjawab bahwa satu-satunya alasan ia membeli kasino itu adalah lantaran lampu neon yang mengganggu tidurnya.

Bukan cuma itu saja tingkah boros yang ditunjukkan Hughes. Sebelumnya pria yang lahir pada 1905 ini, juga membeli sebuah hotel lantaran tak mau adu mulut dengan pemiliknya soal berapa lama ia ingin tinggal di hotel tersebut.

Pada November 1966, Hughes tiba di Las Vegas dan memilih menginap di Desert Inn. Namun kemudian karena merasa nyaman, Hughes menolak meninggalkan hotel tersebut dan terus memperpanjang masa menginapnya.

Akhirnya demi menghindari konflik dengan sang pemilik, ia membeli Desert Inn di awal 1967. Hotel yang terdiri dari 9 lantai tersebut kemudian menjadi pusat kerajaan bisnis Hughes.

Bahkan lebih dari itu, Hughes menjadikan hotel tersebut sebagai hunian pribadinya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kisah Sukses Hughes

Menilik sejarahnya, Hughes bahkan tercatat sebagai salah satu orang dengan kesuksesan terbesar di dunia secara finansial. Bahkan Hughes telah menjadi miliarder sejak usia 18 tahun.

Dia mewarisi sebuah perusahaan minyak besar yang telah dirintis sang ayah dan kakak-kakaknya. Setelah saudaranya meninggal, seluruh kekayaan dan harta sang ayah jatuh ke padanya yang kala itu masih sangat muda.

Pada 1926, ia menjajal industri film sebagai produser. Dan meraih kesuksesan di industri tersebut setahun setelahnya. Dia bahkan berhasil mengeluarkan film termahal sepanjang sejarah.

Dia juga mengejar mimpinya di dunia penerbangan. Tak hanya berlatih terbang, ia juga membangun pesawat sendiri yang tercatat hanya sekali terbang saja.

Hughes kemudian tutup usia pada 1976. Tapi sejarah mencatat namanya sebagai salah satu pengusaha paling sukses di dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini