Sukses

Ada Penundaan, Luhut Yakin Proyek LRT dan Kereta Cepat Selesai Tepat Waktu

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutuskan untuk menunda pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung dan LRT Jabodebek di beberapa lokasi. Keputusan tersebut diambil dengan tujuan mengurangi tingkat kemacetan yang ditimbulkan proyek tersebut di beberapa ruas jalan tol Jakarta-Cikampek.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan keputusan untuk menunda sementara proyek-proyek tersebut sebab akan dilakukan revisi atau perbaikan.

Revisi pada proyek kereta cepat adalah mengenai kendala pada pembebasan lahan. Sementara untuk proyek LRT Jabodebek revisi dilakukan untuk menurunkan angka kemacetan yang kian tinggi.

“Ya ada sedikit masalah revisi mengenai itu saja, saya kira pembebasan tanah karena overlapping kalau gak keliru antara kereta cepat dan LRT,” kata Luhut di Jakarta, Rabu (21/11/2018).

Mantan Menko Polhukam tersebut menegaskan tidak ada masalah lain yang melatarbelakangi penundaan tersebut, apalagi terkait pendanaan. “Tidak ada isu soal itu (pendanaan),” tegas dia.

Dia juga optimis kedua proyek tersebut dapat selesai sesuai dengan target awal meski pengerjaannya ditunda untuk sementara waktu.

“Mungkin ini tertunda beberapa waktu. Tapi akan selesai juga. Masih on the track, saya ga lihat masalah,” dia menandaskan.

Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Hengki Angkasawan mengatakan, hal itu terkait dengan upaya mengurangi kemacetan yang terjadi di Tol Jakarta - Cikampek (Japek), di mana pemerintah mengambil kebijakan untuk melakukan pengaturan waktu pengerjaan tiga proyek yang tengah dikerjakan di sepanjang tol Jakarta-Cikampek.

"Pada dasarnya kami minta kepada pelaksana tiga proyek ini untuk secara bergantian melakukan pengerjaan proyek di area-area yang tingkat kemacetannya tinggi dengan melakukan manajemen waktu dan lokasi. Jadi pengerjaan tiga proyek tersebut tidak dilakukan secara bersama-sama," jelas dia.

Adanya beberapa pembangunan Proyek Strategis Nasional di lintas Tol Jakarta-Cikampek, seperti pembangunan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek, Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, dan LRT Jabodebek, berdampak pada meningkatnya kemacetan lalu-lintas di jalan tol tersebut.

Hengki menjelaskan pengaturan pengerjaan proyek yaitu dengan menghentikan sementara pengerjaan proyek kereta cepat dan LRT Jabodebek yang sedang dikerjakan di area tol japek antara Kilometer 11 sampai dengan 17.

Dengan pertimbangan, kedua proyek tersebut memiliki waktu pengerjaan yang lebih panjang dari waktu target penyelesaian daripada tol layang.

Kemudian, lanjut dia, berdasarkan laporan dari Jasa Marga dan Kepolisian, jalan tol Jakarta-Cikampek antara kilometer 11 sampai 17 merupakan area yang sering mengalami kemacetan cukup tinggi.

"Jadi permintaan penghentian proyek hanya dilakukan di area tertentu Jakarta-Cikampek di sepanjang kurang lebih lima kilometer saja yang dianggap sering mengalami kemacetan," ujarnya.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Langkah Lain

Menindaklanjuti hal itu, pemerintah juga telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengurangi tingkat kemacetan di tol Jakarta-Cikampek, di antaranya dengan kebijakan pemerlakukan ganjil-genap di gerbang tol Bekasi Barat, Bekasi Timur dan sedang disosialisasikan di Gerbang Tol Tambun.

Kemudian, pembatasan jam operasional angkutan barang golongan III, IV dan V yang melintas di Tol Jakarta-Cikampek, serta pemberlakuan lajur khusus angkutan bus di tol yang berlaku setiap Senin sampai dengan Jumat pukul 06.00 - 09.00 WIB kecuali hari libur nasional.

Sebagai kompensasinya, pemerintah melalui Badan Pengelola Transportasi Jaodetabek menyediakan angkutan masal yaitu bus premium, sebagai transportasi pilihan selain kendaraan pribadi bagi masyarakat yang ingin menuju ke arah Jakarta.

Kemarin bapak Menhub mengatakan pemberlakuan ganjil genap dan pembatasan jam operasional angkutan barang akan diperpanjang menjadi mulai pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB agar lebih berdampak pada meningkatnya kelancaran lalu lintas di jalan bebas hambatan tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini