Sukses

Impor Buah-buahan Meningkat pada Oktober 2018

Pada sektor non migas impor barang konsumsi menyumbang impor sebesar 8,25 persen.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia pada Oktober 2018 mencapai USD 17,62 miliar. Impor ini berasal dari sektor migas senilai USD 2,9 miliar, naik 26,97 persen dan non migas USD 14,71 miliar atau naik 19,42 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, pada sektor non migas impor barang konsumsi menyumbang impor sebesar 8,25 persen. Adapun barang konsumsi yang diimpor adalah anggur, jeruk mandarin serta pelampung (lifeboat).

"Beberapa barang konsumsi yang meningkat pada Oktober adalah buah-buahan yaitu anggur dan jeruk Mandarin, dan lifeboat. Konsumsi menyumbang 8,52 persen," ujar Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Impor bahan baku juga mengalami kenaikan sebesar 22,59 persen. Beberapa bahan utama yang diimpor yaitu besi, soyabean milk, batubara, raw sugar dari Thailand.

"Kita harapkan akan menggerakkan industri dalam negeri. Bahan baku kenaikannya ini ada beberapa bahan yang utama yaitu besi, soya bean milk, batu bara, raw sugar dari Thailand. Yang kita gunakan memang sebagai bahan baku untuk menggerakkan industri dalam negeri," jelas dia.

Suhariyanto menambahkan, impor barang modal juga mengalami kenaikan meskipun pemerintah telah berupaya menunda pengerjaan beberapa infrastruktur yang menggunakan barang impor.

Beberapa barang modal yang diimpor antara lain mesin uap, generator, deck kargo vessel, dan beberapa mesin lainnya.

"Meskipun pemerintah menunda beberapa proyek, tapi ada pembangunan infrastruktur yang berjalan sehingga butuh barang modal. Kenaikan impor barang modal kita harap akan berpengaruh besar ke komponen PMTB," tuturnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ekspor RI Capai USD 15,80 Miliar pada Oktober 2018

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2018 sebesar USD 15,80 miliar. Angka tersebut naik 3,59 persen dibanding Oktober 2017 dan naik 5,87 persen dibanding September 2018.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, sektor migas menyumbang ekspor USD 1,48 miliar. Sementara non migas menyumbang USD 14,32 miliar. 

"Ada kenaikan pada ekspor migas yaitu pada nilai gas. Sementara pafa nilai hasil minyak dan minyak mentah turun," ujar Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Secara per sektor dibanding bulan sebelumnya, ekspor Indonesia dari sektor pertanian menurun sebesar 0,92 persen dan mencatat nilai ekspor sebesar USD 0,3 miliar. Kemudian, industri pengolahan naik 6,40 persen mencatat nilai USD 11,59 miliar. 

"Pertambangan turun 0,58 persen secara month to month (MTM). Sehingga, ekspor non migas menyumbang 90,62 persen dari total ekspor Oktober 2018," ujar dia.

 

Reporter: Anggun P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • BPS atau Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

    BPS

  • Impor adalah pemasukan barang dan sebagainya dari luar negeri.

    impor

Video Terkini