Sukses

Investor Asing Lanjutkan Aksi Beli, IHSG Menguat Terbatas

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi. Namun, akhirnya IHSG berbalik arah ke zona hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Namun, akhirnya IHSG berbalik arah ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (6/11/2018), IHSG menguat tipis 3,33 poin atau 0,06 persen ke posisi 5.923,93. Indeks saham LQ45 menguat 0,03 persen ke posisi 944,98. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham DBX melemah 0,18 persen.

Sebanyak 199 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 189 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 121 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.959,96 dan terendah 5.898,56.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 424.801 kali dengan volume perdagangan saham 7,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,2 triliun. Investor asing beli saham senilai Rp 853,16 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.815.

Sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham tambang naik 1,07 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi menanjak 0,96 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,75 persen.

Sementara itu, sektor saham aneka industri melemah 1,66 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi merosot 1,22 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,94 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham TIRA naik 34,62 persen ke posisi Rp 175 per saham, saham SATU melonjak 34,34 persen ke posisi Rp 266 per saham, dan saham MLPT mendaki 22,69 persen ke posisi Rp 730 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PSDN merosot 25 persen ke posisi Rp 171 per saham, saham SSTM tergelincir 16,07 persen ke posisi Rp 470 per saham, dan saham GOLD susut 12,07 persen ke posisi Rp 510 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,72 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,61 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 1,14 persen, dan indeks saham Thailand mendaki 0,14 persen. Sedangkan indeks saham Shanghai melemah 0,23 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,66 persen.

"Meski pun para pelaku pasar global agak pesimistis terhadap proses negosiasi perdagangan antara AS dengan Tiongkok, ada pun IHSG berhasil ditutup menguat lantaran membaiknya stabilitas fundamental makro ekonomi domestik," ujar Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan,  rilis pertumbuhan ekonomi kuartal III 2018 sebesar 3,09 persen secara kuartalan dan secara year on year (YoY) 5,17 persen juga membuat rupiah menguat terhadap dolar AS. "Rupiah tinggalkan posisi 14.900 per dolar AS," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Menguat Didorong Sektor Tambang pada Awal Sesi

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat di awal perdagangan Selasa ini. Sektor saham pertambangan menanjak 0,88 persen dan mencatatkan penguatan terbesar.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (6/11/2018), IHSG naik 21,72 poin atau 0,37 persen ke posisi 5.942,32. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG melanjutkan penguatan dengan naik 20,11 poin atau 0,34 persen ke posisi 5.941,48.

Indeks saham LQ45 menguat 0,39 persen ke posisi 948,34. Seluruh indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 135 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sebanyak 32 saham melemah dan 108 saham diam di tempat.

Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.848,13 dan terendah 5.936. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 19.842 kali dengan volume perdagangan saham 392 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 230 miliar.

Investor asing beli saham Rp 20 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.974.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham aneka industri yang melemah 0,89 persen.

Sedangkan sektor saham pertambangan menanjak 0,88 persen dan mencatatkan penguatan terbesar, sektor saham perdagangan naik 0,67 persen, dan sektor saham industri dasar menguat 0,82 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham SOSS naik 50 persen ke posisi Rp 414 per saham, saham SATU mendaki 31,31 persen ke posisi Rp 260 per saham, dan saham MLPT menanjak 16,81 persen ke posisi Rp 695 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham VICO merosot 6,54 persen ke posisi Rp 100 per saham, saham PBSA tergelincir 6,21 persen ke posisi Rp 680 per saham, dan saham AHAP terpangkas 4,55 persen ke posisi Rp 63 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG