Sukses

Protes Kasus Khashoggi, Pendiri Tesla Tolak Investasi dari Arab Saudi

Kasus pembunuhan jurnalis membuat Elon Musk ogah berbisnis dengan Arab Saudi.

Liputan6.com, Palo Alto - CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk mulai menutup kemungkinan menerima duit dari Arab Saudi lagi. Keputusan ini ia ambil sebagai respons atas pembantaian jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Arab Saudi beberapa waktu lagi.

Dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu (10/11/2018),miliarder kelahiran Afrika Selatan itu menyebut pembunuhan Khashoggi adalah hal yang "sangat buruk" dan dia mulai menutup kemungkinan menerima uang investasi dari pemerintahan Arab Saudi.

Sebetulnya, pemerintahan Arab Saudi melalui Dana Investasi Publik (Public Investment Fund/PIF) telah berinvestasi di Tesla dan memiliki saham antara 3 - 5 persen. PIF diketuai oleh Pangeran Mohammed bin Salman yang tak lain diduga berperan dalam kematian Khashoggi.

Tesla pernah diumumkan untuk menjadikan perusahaan tertutup, salah satu alasannnya adalah karena Elon Musk yakin akan mendapat dana dari PIF. Ia berkata, PIF berkali-kali menemuinya untuk membahas prospek tersebut.

Ujungnya, rencana tersebut batal. Sang CEO Tesla malah didenda pengawas pasar saham Amerika Serikat (AS) karena dituduh menyesatkan investor.

Sebelum Elon, miliarder Richard Branson sudah lebih dulu membatalkan perjanjian bisnis dengan Saudi. Perjanjian sebesar USD 1 miliar dibatalkan perusahaan Virgin milik Branson. Alasannya pun sama, yakni pembunuhan Khashoggi.

Buntut pembunuhan Khashoggi menghasilkan lebih dari kecaman media massa. Pada Oktober lalu, para pesohor dunia bisnis dan ekonomi batal datang ke forum investasi di Saudi. Bos IMF dan Bank Dunia termasuk pihak yang tak jadi hadir.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imbas Kasus Khashoggi, Gates Foundation Batalkan Kerja Sama dengan Pangeran Saudi

Bill & Melinda Gates Foundation menarik kerja samanya dengan yayasan amal yang didirikan putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Pembatalan ini merupakan salah satu imbas dari terbunuhnya jurnalis The Washington Post Jamal Khashoggi.

Mengutip CNBC, organisasi amal yang dibangun oleh pendiri Microsoft dan istrinya awalnya akan mendonasikan USD 5 juta atau Rp 74 miliar (asumsi kurs Rp 14.961 per USD) untuk MiSk Foundation milik Pangeran Saudi. 

Minggu lalu, jaksa Arab Saudi akhirnya membenarkan pembunuhan Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki telah direncanakan. Awalnya, jaksa tersebut sempat mengelak dengan mengatakan kolumnis Washington Post tersebut terbunuh saat perkelahian fisik.

Saudi awalnya mengklaim Khashoggi yang beberapa kali mengkritik sang putra mahkotameninggalkan konsulat tanpa luka. Situasi terkait pembunuhan Khashoggi yang terus diungkap kemudian membuat Gates Foundation mengambil keputusan.

"Penculikan dan pembunuhan Jamal Khashoggi begitu mengusik. Kami sangat prihatin dan terus mengamati perkembangan terbarunya,” ujar salah seorang juru bicara Gates Foundation.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.