Sukses

Ada Tanda Kenaikan Permintaan di China, Harga Minyak Menguat

Harga minyak menguat menyambut akhir pekan seiring tanda-tanda melonjaknya permintaan di China, yang merupakan konsumen minyak nomor dua di dunia.

Liputan6.com, New York - Harga minyak menguat menyambut akhir pekan seiring tanda-tanda melonjaknya permintaan di China, yang merupakan konsumen minyak nomor dua di dunia.

Hal itu terjadi tengah sentimen persediaan AS meningkat dan kekhawatiran perang dagang membatasi kegiatan ekonomi. Harga minyak Brent berjangka menguat 49 sen ke posisi USD 79,78 per barel. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 47 sen ke posisi USD 69,12 per barel.

Selama sepekan, harga minyak Brent melemah 0,9 persen dan harga minyak WTI susut 3,1 persen. Kedua harga minyak itu turun sekitar USD 7 per barel di bawah level tertinggi dalam empat tahun pada awal Oktober. Jarak harga WTI dan Brent makin lebar sejak 8 Juni 2018, mencapai USD 11 per barel.

Hasil kilang di China naik pada September ke posisi 12,49 juta barel per hari. Hal itu berdasarkan data pemerintah. Data tersebut memberikan harapan permintaan minyak di China meski pertumbuhan ekonominya melambat pada kuartal III 2018.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kepatuhan Pangkas Produksi

Adapun komite OPEC dan non-OPEC menemukan kepatuhan produsen minyak dengan perjanjian pengurangan pasokan turun menjadi 111 persen pada September dari 129 persen pada Agustus. Hal itu berdasarkan sumber Reuters. OPEC telah memimpin penurunan produksi sejak 2017 untuk menopang harga.

"Peningkatan produksi dan non-OPEC belum cukup menyamai kerugian pasokan Iran, memberikan kekhawatiran pasar tentang apakah akan dapat memenuhi kekurangan," ujar Presiden Direktur Lipow Oil Associates, Andrew Lipow.

Pasar fokus pada sanksi AS terhadap Iran yang mulai berlaku pada 4 November dan dirancang untuk memangkas ekspor minyak mentah dari negara tersebut.

Hal itu menekan harga pada pekan ini. Ditambah data pemerintah AS yang menunjukkan persediaan minyak mentah pada pekan lalu naik 6,5 juta barel. Ini kenaikan hampir tiga kali lipat dari yang diperkirakan analis.

Pasokan meningkat terutama di Cushing, Oklahoma yang merupakan pusat pengiriman WTI. Pelaku pasar mengantisipasi persediaan minyak lebih lanjut di Cushing seiring jaringan pipa baru datang. Jumlah rig pengeboran minyak AS naik empat menjadi 873 pada pekan ini, tertinggi sejak Maret 2015.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.