Sukses

Mainan kayu terlihat di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Sukma merupakan satu dari segelintir pedagang mainan lokal di Ibu Kota yang masih bertahan dari ekspansi pasar impor. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/8

Mainan kayu terlihat di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Sukma merupakan satu dari segelintir pedagang mainan lokal di Ibu Kota yang masih bertahan dari ekspansi pasar impor. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Sukma merapikan mainan kayu yang dijualnya di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Dirinya telah berdagang di toko yang didirikan sejak tahun 1970-an itu, menjual berbagai jenis mainan tradisional terbuat dari kayu. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/8

Sukma merapikan mainan kayu yang dijualnya di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Dirinya telah berdagang di toko yang didirikan sejak tahun 1970-an itu, menjual berbagai jenis mainan tradisional terbuat dari kayu. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Sukma menunjukkan mainan kayu yang dijualnya di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Sukma menjual jenis mainan tradisional seperti miniatur bus, kereta, bajaj, kuda-kudaan, dan hiasan rumah. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/8

Sukma menunjukkan mainan kayu yang dijualnya di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Sukma menjual jenis mainan tradisional seperti miniatur bus, kereta, bajaj, kuda-kudaan, dan hiasan rumah. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Sukma merapikan mainan kayu yang dijualnya di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Sukma menjual mainannya dengan harga mulai Rp 50 ribu hingga Rp 350 ribu per buah. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/8

Sukma merapikan mainan kayu yang dijualnya di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Sukma menjual mainannya dengan harga mulai Rp 50 ribu hingga Rp 350 ribu per buah. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Sukma melayani pembeli di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Sukma mengaku tetap bertahan menjadi pedagang mainan lokal meskipun pembeli perlahan sepi akibat banyaknya mainan impor dari China yang memenuhi pasar mainan. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
1/8

Sukma melayani pembeli di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Sukma mengaku tetap bertahan menjadi pedagang mainan lokal meskipun pembeli perlahan sepi akibat banyaknya mainan impor dari China yang memenuhi pasar mainan. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Selengkapnya
Sukma merapikan mainan kayu yang dijualnya di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Seperti diketahui,mainan impor di Indonesia mencapai 65 persen dari total mainan yang beredar, sedangkan produksi lokal hanya 35 persen. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
1/8

Sukma merapikan mainan kayu yang dijualnya di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Seperti diketahui,mainan impor di Indonesia mencapai 65 persen dari total mainan yang beredar, sedangkan produksi lokal hanya 35 persen. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Selengkapnya
Seorang anak melihat mainan kayu di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Sukma merupakan satu dari segelintir pedagang mainan lokal di Ibu Kota yang masih bertahan dari ekspansi pasar impor. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/8

Seorang anak melihat mainan kayu di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Sukma merupakan satu dari segelintir pedagang mainan lokal di Ibu Kota yang masih bertahan dari ekspansi pasar impor. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Sukma melayani pembeli di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Dirinya telah berdagang di toko yang didirikan sejak tahun 1970-an itu, menjual berbagai jenis mainan tradisional terbuat dari kayu. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
1/8

Sukma melayani pembeli di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Dirinya telah berdagang di toko yang didirikan sejak tahun 1970-an itu, menjual berbagai jenis mainan tradisional terbuat dari kayu. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selengkapnya
Mainan kayu terlihat di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Sukma merupakan satu dari segelintir pedagang mainan lokal di Ibu Kota yang masih bertahan dari ekspansi pasar impor. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Sukma merapikan mainan kayu yang dijualnya di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Dirinya telah berdagang di toko yang didirikan sejak tahun 1970-an itu, menjual berbagai jenis mainan tradisional terbuat dari kayu. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Sukma menunjukkan mainan kayu yang dijualnya di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Sukma menjual jenis mainan tradisional seperti miniatur bus, kereta, bajaj, kuda-kudaan, dan hiasan rumah. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Sukma merapikan mainan kayu yang dijualnya di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Sukma menjual mainannya dengan harga mulai Rp 50 ribu hingga Rp 350 ribu per buah. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Sukma melayani pembeli di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Sukma mengaku tetap bertahan menjadi pedagang mainan lokal meskipun pembeli perlahan sepi akibat banyaknya mainan impor dari China yang memenuhi pasar mainan. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Sukma merapikan mainan kayu yang dijualnya di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Seperti diketahui,mainan impor di Indonesia mencapai 65 persen dari total mainan yang beredar, sedangkan produksi lokal hanya 35 persen. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Seorang anak melihat mainan kayu di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Sukma merupakan satu dari segelintir pedagang mainan lokal di Ibu Kota yang masih bertahan dari ekspansi pasar impor. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Sukma melayani pembeli di kawasan Kalibata, Jakarta, Rabu (17/10). Dirinya telah berdagang di toko yang didirikan sejak tahun 1970-an itu, menjual berbagai jenis mainan tradisional terbuat dari kayu. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

FOTO: Geliat Pedagang Mainan Lokal Bertahan dari Produk Impor

Sukma merupakan satu dari segelintir pedagang mainan lokal di Ibu Kota yang masih bertahan dari ekspansi pasar impor. Dirinya telah berdagang di toko yang didirikan sejak tahun 1970-an itu, menjual berbagai jenis mainan tradisional terbuat dari kayu
Editor:
Johan Fatzry
Photographer:
Merdeka.com

Foto Terkini

Ratusan polisi negara bagian dan polisi federal Jerman berlatih taktik dalam persiapan Euro 2024 di desa Stützerbach, di Ilmenau, Jerman, Selasa (23/4/2024). (AP Photo/Ebrahim Noroozi)6
Bola
Simulasi Persiapan Pengamanan Euro 2024 Jerman
Pagi yang indah di musim semi di desa Stützerbach yang sepi pada hari Selasa terganggu oleh ratusan polisi Jerman yang menghadapi para "perusuh sepak bola" dalam persiapan untuk Euro 2024
Penampilan grup band Incubus di Tennis Indoor Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)7
Musik
Kembali Tampil di Jakarta, Incubus Bernostalgia Bareng Penggemarnya
Grup band Incubus kembali menggelar konser di Jakarta. Kali ini konser tersebut bertajuk Incubus Asia Tour 2024. Sebelumnya, grup band yang dikenal lewat lagu "Wish You Were Here" dan "Pardon Me" pernah menggelar konser di Jakarta pada 2008, 2011 dan 2018 lalu. Pada konser kali ini, Incubus nampak seperti bernostalgia bersama penggemarnya yang sudah lama menanti. Penonton pun hanyut bernostalgia kala Incubus membawakan lagu "Karma, Come Back", "Come Together", "Are You In", "Glory Box" hingga "Warning".
Para pemain The Perfect Strangers saat Exclusive Screening di XXI Senayan City, Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)8
Showbiz
Tayang di Vidio, Dua Bintang Muda Indonesia Adu Akting di Series The Perfect Stranger
Vidio sebagai Rumah Cerita Bertabur Bintang kembali menghadirkan series terbaru diperankan oleh bintang muda Indonesia. Kali ini Vidio mengadaptasi cerita dari Wattpad yang telah dibaca lebih dari 43 juta kali, berjudul The Perfect Strangers. Dalam series The Perfect Stranger, bintang muda Maxime Bouttier dan Beby Tsabina saling beradu akting. Series The Perfect Stranger akan tayang di platform streaming Vidio.
Tiga kelompok relawan dari ketiga paslon capres-cawapres menggelar aksi Damai Indonesia di Kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (23/4/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)6
News
Ajakan Bersatu Kembali Usai Putusan Mahkamah Konstitusi
Dalam aksinya ketiga kelompok relawan paslon 01,02,03 mengajak seluruh elemen masyarakat bersatu kembali sebagai anak bangsa pasca putusan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). Sebelumnya, pada Senin (22/4/2024), Mahkamah Konstitusi (MK) telah membacakan putusan terkait gugatan sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dalam putusannya, majelis Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan yang diajukan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Copyright © 2024 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved