Sukses

Di Negara Ini, Sopir Truk dan Orang Meninggal Mendadak Jadi Miliarder

Pihak berwenang menemukan transaksi ganjil di akun sopir truk dan orang yang sudah meninggal.

Liputan6.com, Karachi - Fenomena transaksi bank yang ganjil sedang merebak di Pakistan. Di negara itu, sopir truk sampai orang yang sudah meninggal mendadak menjadi miliarder.

Dilansir dari The News International, pihak berwajib menemukan orang meninggal itu melakukan transaksi lebih dari 4 miliar rupee Pakistan atau Rp 462 miliar (1 Rupee Pakistan = Rp 115), walaupun orang tersebut meninggal bertahun-tahun sebelumnya.

Selain akun bank milik orang meninggal, pihak Badan Investigasi Federal (Federal Investigation Agency/FIA) turut menemukan transaksi miliaran rupee dari akun bank milik penjual Faluda, sopir truk, janda, dan seorang murid yang mendadak jadi miliarder.

Fenomena ini ditenggarai bagian dari kasus pencucian uang yang marak di negara Asia Selatan itu. "Sejauh ini kami telah menemukan empat akun pada tiga bank swasta di nama orang (yang meninggal) tersebut," ucap pejabat senior FIA.

Investigasi dilakukan setelah Mahkamah Konsitusi membentuk tim investigasi gabungan untuk menyelidik kasus pencucian uang senilai 35 miliar rupee (Rp 4 triliun). Sampai 24 September lalu, mereka telah menemukan 33 akun mencurigakan yang melibatkan 334 orang.

Orang-orang tersebut menjadi miliarder karena pihak penjahat memakai CNIC (e-KTP Pakistan) yang ternyata palsu. Dibukanya akun-akun orang meninggal tersebut dilakukan antara 2010 dan 2014.

Beberapa pihak yang sedang dalam tahap investigasi adalah miliarder sekaligus mantan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari yang juga suami dari mendiang Benazir Bhutto, serta politikus Faryal Talpur yang merupakan adik perempuan Zardari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Miliarder Ini Sebut Kartu Kredit Bikin Orang Susah Kaya

Masih membahas dunia perbankan dan miliarder, seorang miliarder asal Amerika Serikat (AS) Mark Cuban kembali memberikan pernyataan menarik. Ia percaya memiliki kartu kredit dapat menghalangi kekayaan.

Dilansir dari CNBC, Mark Cuban percaya bahwa memakai kartu kredit adalah investasi terburuk yang bisa seseorang lakukan. Sang miliarder, yang pernah cekcok dengan Donald Trump, sampai berkata orang memiliki kartu kredit berarti tidak ingin kaya.

"Potong pemakaian kartu kredit. Bila kamu memakai kartu kredit, kamu tidak ingin menjadi kaya," ujarnya.

Cuban berkata, ia berharap mendapatkan nasihat seperti itu ketika ia masih berusia 20 tahunan. "Aku seharusnya dulu membayar kartu-kartuku setiap 30 hari" ujarnya.

Ini bukan pertama kalinya Cuban memberi nasihat kontroversial. Sebelumnya, dia percaya bahwa kedepannya jurusan non-eksak akan lebih dibutuhkan.

Dalam ajang Pilpres AS 2016, Cuban juga berseteru dengan Donald Trump. Cuban merupakan seorang investor di bidang olahraga dan teknologi. Ia adalah pemilik tim NBA Dallas Mavericks dan investor utama pada acara TV populer Shark Tanks.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.