Sukses

Telat Bangun Sektor Industri Jadi Penyebab Ekspor Melempem

Pertumbuhan industri di Indonesia cenderung lambat dan tidak sesuai harapan.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Ekonomi Chistianto Wibisono memgungkapkan beberapa faktor yang menjadi penyebab melempemnya ekspor Indonesia. Faktor utamanya adalah lambatnya pembangunan industri nasional. Seharusnya, industrialisasi sudah digenjot sejak lama.

"Telat membangun industri nasional walaupun sektor industri sudah luar biasa juga 70 persen ekspor kita sektor manufakturing. Walaupun manufakturing katakanlah tidak jadi bernilai tambah artinya masih yang gitu-gitu aja," kata dia saat ditemui dalam sebuah acara diskusi di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/9/2018).

Dia menjelaskan, pertumbuhan industri di Indonesia cenderung lambat dan tidak sesuai harapan. "Ada suatu faktor pembangunan industri kita memang kurang apa ya, kurang seperti yang kita harapkan," ujarnya.

Pengembangan industri hilir pun dinilai tidak berjalan lancar sebab nyatanya Indonesia masih ketergantungan dengan impor. Padahal, ada beberapa komoditi yang sebenarnya sudah diproduksi dalam negeri.

"Berencana mau masuk industri hilir bernilai tambah tuh masih macet. Itu pun sekarang malah mau dilarang lagi karena negara kita terlalu banyak impor yang mestinya bisa atau sudah pernah dibuat disini jaman tahun dulu," sambungnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harus Segera Dibenahi

Dia menegaskan industrialisasi di Indonesia harus segera dibenahi agar ekspor bisa terdongkrak. Terlebih saat ini akan segera datang era baru dimana teknologi sudah semakin canggih yaitu industri 4.0

"Dengan pendekatan yang lebih sistematis dan pak Airlangga (Menperin) sudah mencanangkan dia mau masuk industri 4.0 itu sebagai upaya untuk cepat memperbaiki industri yang ketinggalan dari yang lain." tutup dia.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.