Sukses

Penumpang Kereta Apresiasi Kerja Ignasius Jonan saat di KAI

Langkah awal yang ditempuh Jonan dalam memperbaiki KAI adalah manajemen sumber daya manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa pihak menilai, pelayanan jasa transportasi yang diberikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) saat ini terus berkembang. Hal itu tak lepas dari buah kerja Ignasius Jonan, Menteri ESDM yang dahulu sempat menjabat menjadi Direktur Utama (Dirut) PT KAI.

Seperti yang diutarakan Anggota Komisi VI DPR RI, Abdul Wachid, yang sempat berbincang hangat dengan Liputan6.com ketika dirinya hendak berpulang dari Semarang menuju Jakarta memakai kereta Argo Muria Priority, Senin (27/8/2018).

Dia menyatakan, awalnya sempat merasa sanksi ketika Jonan ditugasi jabatan sebagai Dirut PT KAI pada 2009. Lantaran ketika itu, perseroan tengah dalam kondisi kritis akibat kerugian puluhan miliar pada 2008.

"Saya awalnya enggak percaya, pak Jonan bisa memperbaiki kereta bisa sebagus kayak sekarang. Waktu itu awalnya enggak yakin (Jonan jadi Dirut KAI). Tapi makin lama liat kerjanya kami makin yakin," ungkap dia.

Sebagai contoh, ia menyebutkan, Jonan telah berhasil membuat perseroan meraup laba meski banyak merogoh dana untuk melakukan perbaikan fasilitas, salah satunya menggratiskan toilet di tiap stasiun.

"Dulu kan masuk toilet (stasiun) itu berbayar. Kemudian dia merombak fasilitas itu, gratis, dan saya bingung kok KAI masih tetap dapat untung," urainya.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi Untung

Ignasius Jonan sendiri masuk sebagai Dirut PT KAI pada 2009. Setahun sebelumnya, perseroan tercatat memiliki nominal kerugian mencapai Rp 83,5 miliar. Setelah duduk sebagai pimpinan, ia menyulap PT KAI meraup keuntungan Rp 154,8 miliar pada 2009.

Selain gapaian harta, Jonan juga mampu melakukan berbagai pembenahan, mulai dari sistem 1 man 1 ticket, pelayanan tiket commuter line Jabodetabek yang berbasis teknologi canggih, hingga peningkatan daya pelayanan kepada penumpang yang berbuah pada melonjaknya jumlah pengguna kereta.

Sementara itu, Manager Humas PT KA Pariwisata Syarifah Safia mengatakan, langkah awal yang ditempuh Jonan dalam memperbaiki KAI adalah manajemen sumber daya manusianya.

"Sebagai konseptor, dia menekankan kepada para pegawainya agar tertib dengan aturan. Dia juga orangnya kayak enggak ada matinya. Dulu di milis boarding, ketika ada bawahan yang bertanya, dia pasti cepat membalasnya," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.