Sukses

Jasa Pemakaman Mewah Makin Eksis, Tabur Bunga dari Pesawat Jet

Para orang kaya tetap ingin tampil mewah bahkan hingga dimakamkan.

Liputan6.com, Jakarta - Ingin terus tampil mewah sampai akhir hayat, mungkin istilah tersebut bisa dipakai untuk orang-orang yang ingin memiliki pemakaman megah. Misal, bunga dilempar dari atas jet pribadi.

Dilaporkan Bloomberg, ada banyak cara para orang orang kaya ingin tampil bergaya dalam pemakaman mereka. Para rumah pemakaman pun mengakomodasi permintaan klien.

"Saya mendapat pertanyaan dari orang-orang yang selalu mengendarai Rolls-Ryoce dan ingin perjalanan terakhir mereka juga naik Rolls-Royce," ucap Nigel Lymn Rose, CEO dari rumah pemakaman A.W. Lymn di London. Perusahaan Lymn Rose memang memiliki koleksi mobil Rolls-Royce khusus pemakamanan, seperti Rolls-Royce Phantom VII.

Ada pula yang ingin prosesi pemakaman ala Viking. Jenazah mereka didorong ke laut di atas perahu, lalu perahu itu dibakar. Keluarga mereka pun diterbangkan agar bisa melihat dari atas langit.

Pihak rumah pemakaman menyebut, tindakan yang mereka lakukan adalah legal. "Asalkan tindakan kita legal, sesuai hukum, dan mengikuti integritas profesi, kami akan tetap melakukannya," tegas William Villanova, general manager Frank E. Campbell Funeral Chapel di New York.

Tidak jarang pula pala pelayat harus diundang terlebih dahulu. Pihak pemakaman turut membantu urusan pajak orang-orang kaya tersebut.

Menurut Ted Klontz, CEO Klontz Consulting Group, hal ini masih terkait dengan sifat para pebisnis dan miliarder yang kompetitif ketika mereka hidup.

"Dan (sifat) itu tidak berakhir ketika mereka akan meninggal," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anak Miliarder Dididik Khusus Demi Jadi Orang Baik

Sebuah seminar berformat summer camp (kemah musim panas) diadakan tak jauh dari Wall Street, New York City. Dalam seminar ini, anak-anak miliarder diajarkan cara menjadi sukses, baik dalam pengelolaan uang dan berinvestasi.

Dilaporkan oleh Bloomberg, acara bernama Young Successor Program (YSP) diadakan oleh UBS Group AG. Program turut didukung City Private Bank, dan Credit Suisse.

"Kami ingin para anak muda memahami bahwa sebagai bagian keluarga kaya dengan legasi bisnis, maka kamu punya tanggung jawab," ujar Money K, yang mengurus program Citi's Global Next Gen dari Singapura.

Peserta diajarkan menjadi orang kaya yang bertanggung jawab serta tips lainnya seputar investasi dan filantropis. Harapan lainnya, lewat program ini, anak-anak miliarder bisa santai dan bertingkah seperti anak muda bersama anak-anak miiliarder lainnya.

Agar menambah semangat filantropis, mereka turut diajak menonton presentasi mengenai perjuangan para perempuan di negara berkembang yang berjalan jauh demi mencari air. Padahal, air yang mereka isi di jeriken mereka bahkan tidak layak minum.

Setelahnya, para anak orang kaya itu diajak berjalan membawa jeriken serupa supaya memahami penderitaan perempuan tersebut. Kemudian, mereka bersantai sambil menikmati cocktail di rumah mewah.

Untuk ikut summer camp ini, dibutuhkan minimal USD 10 juta. Salah satu alumnus program ini adalah Jesse Bongiovi, putra Bon Jovi.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini