Sukses

Perusahaan Efek Daerah Jadi Solusi Jaring Calon Investor

BEI menyatakan Perusahaan Efek Daerah dapat menjadikan Anggota Bursa (AB) sebagai pihak sponsor

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan Perusahaan Efek Daerah (PE Daerah) dapat menjadikan Anggota Bursa (AB) sebagai pihak sponsor yang meneruskan pesanan dari nasabah untuk melakukan transaksi.

Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengatakan, rancangan PE Daerah sengaja dibuat BEI sebagai solusi bagi langkah untuk literasi dan inklusi ke potensi nasabah yang selama ini belum banyak tersentuh, yakni di daerah-daerah.

"Mungkin perusahaan efek yang ada sekarang belum melihat itu sebagai potensi bisnis yang memadai. Sehingga membatasi diri untuk beraktivitas di daerah-daerah tertentu," ujar dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (9/8/2018).

"Tapi dengan adanya kemitraan dengan PE Daerah yang notabene mungkin punya komitmen lebih, PE Daerah jadi solusi untuk menjangkau para calon investor di daerah-daerah yang berpotensi," dia menambahkan.

Dia melanjutkan, rencana pembentukan PE Daerah ini sebetulnya sudah mulai berjalan. "Tapi di timeline yang ada kemungkinan tahun depan," sambungnya.

Selain itu, ia pun menyampaikan, setiap PE Daerah yang berdiri dimungkinkan untuk meneruskan pesanan nasabahnya melalui Anggota Bursa (AB) yang disebut AB sponsor.

"Tentu saling menguntungkan, karena PE daerah akan menjadikan AB-nya sebagai AB Sponsor yang nanti akan mewakilkan mereka melakukan transaksi dengan nasabah," tutur dia.

Lebih lanjut, dia menyebutkan, ada beberapa syarat khusus untuk menjadi AB sponsor, terutama harus dapat mengelola secara terpisah aset-aset nasabah dalam PE Daerah.

"Syarat khusus administratifnya itu. Yang lainnya tentu sebelum itu terjadi mereka harus punya semacam perjanjian kerjasama yang mengatur hak dan kewajiban para pihak, baik sebagai AB sponsor maupun PE Daerahnya," kata dia.

Seperti diketahui, perusahaan efek daerah menjadi salah program yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2021.

Kehadiran perusahaan efek daerah ini untuk dongkrak jumlah investor di Indonesia. Konsep perusahaan efek daerah ini seperti bank perkreditan rakyat (BPR). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun sedang godok aturan perusahaan efek daerah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BEI Ajak Pemprov Babel Cari Pendanaan Lewat Pasar Modal

Sebelumnya, Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menggenjot kerjasama dengan pemerintah provinsi (Pemprov). Salah satunya dengan Provinsi Bangka Belitung (Babel). Potensi kerjasama antara lain mendorong Pemprov Babel mencari pendanaan (raising fund) dari pasar modal.

"Kita membahas apa-apa saja potensi dari Bangka Belitung (Babel) ini. Sempat kita juga bahas potensi lada di sana," tutur Direktur Utama BEI Inarno Djajadi di Gedung BEI, Jumat 20 Juli 2018.

Adapun potensi pendanaan dari pasar modal yang dibicarakan diantaranya penerbitan surat utang (obligasi daerah).

"Itu (obligasi daerah) juga termasuk kita bicarakan, tapi harus diskusi lebih dalam. Pak Gubernur sudah beri arahan untuk buat tim khusus untuk diskusi dengan bursa," kata dia.

Oleh karena itu, Inarno menjelaskan, Otoritas Bursa akan jeli untuk cermati potensi apa yang sekiranya bisa dikembangkan, termasuk diantaranya mendorong perusahaan daerah di Babel untuk melakukan penawaran umum perdana (Innitial Public Offeeing/IPO) di bursa saham.

"Kita akan menerima tim itu dan memberikan kemungkinan kedepannya seperti apa. Apakah misalnya IPO small medium entreprises (SME) di papan akselerasi atau apa perlu nanti diskusi lebih lanjut," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fauzi melihat potensi untuk meningkatkan partisipasi investor daerah di pasar modal melalui kerjasama ini. Hasan mengatakan kontribusi investor daerah tercatat alami peningkatan.

"3 tahun lalu kontribusi investor daerah di Jawa dan luar Jawa perbandinganya ini 81:19 persen, sedangkan akhir taun lalu 75:25 persen. Ini 25 persen luar Jawa-nya," ungkapnya.

Hasan menambahkan, kontribusi untuk investor daerah terbesar kedua ditempati oleh Sumatera.

"Kontribusi investor daerah terbesar kedua adalah pulau Sumatera, kemudian disusul Kalimantan, dan berikutnya Sulawesi serta Papua. Jawa ini sudah termasuk Bali ya," tandasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.