Sukses

Indeks S&P 500 Memerah Tertekan Saham Energi

Indeks S&P 500 ditutup melemah menyusul penurunan harga minyak yang membebani saham energi

Liputan6.com, New York - Indeks S&P 500 ditutup melemah pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) menyusul penurunan harga minyak yang membebani saham energi, mengimbangi lonjakan saham keuangan.

Dilansir dari Reuters, Selasa (17/7/2018), sektor energi S&P turun 1,2 persen, memimpin persentase penurunan di antara 11 sektor utama S&P. Saham Exxon Mobil (XOM.N) turun 1 persen dan Chevron (CVX.N) turun 0,9 persen.

Saham bank naik, membalikkan penurunan pada hari Jumat, ketika JPMorgan Chase (JPM.N), Citigroup (C) dan Well Fargo (WFC.N) melaporkan hasil kinerja keuangan yang negatif.

Indeks keuangan S&P 500 naik 1,8 persen, memimpin kenaikan sektor. Bank of America (BAC.N) naik 4,3 persen setelah laba triwulanan  lebih tinggi dari ekspektasi analis. Saham Goldman Sachs (GS.N) naik 2,2 persen menjelang rilis kinerja keuangan pada Selasa.

Kenaikan saham bank tidak cukup kuat untuk memperpanjang penguatan S&P 500 yang mencetak kenaikan tertinggi dalam lima bulan pada Jumat pekan lalu.

Investor kemungkinan enggan untuk melakukan transaksi perdagangan besar menjelang laporan kinerja keuangan emiten pada pekan ini. Mereka juga menanti kesaksian Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve, Jerome Powell pada kongres pertama The Fed pada Selasa dan Rabu.

"Kami mengambil sedikit istirahat setelah transaksi berjalan baik minggu lalu," kata Paul Nolte, manajer portofolio Kingsview Asset Management di Chicago

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 44,95 poin atau 0,18 persen menjadi 25.064,36, indeks S&P 500 kehilangan 2,88 poin, atau 0,1 persen menjadi 2,798.43 dan Nasdaq turun 20,26 poin atau 0,26 persen menjadi 7.805,72.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Laporan kinerja

Sekitar 60 perusahaan di S&P 500 akan melaporkan kinerja keuangannya pada minggu ini. Analis memperkirakan laba kuartal kedua meningkat 21,1 persen dari tahun lalu menurut data Thomson Reuters.

Dari perusahaan-perusahaan yang telah melaporkan kinerja keuangan pada minggu lalu, 86,7 persen telah melampaui ekspektasi penghasilan, di atas rata-rata 75 persen dari 4 kuartal terakhir.

Indeks ritel S&P 500 naik 0,3 persen. Penjualan ritel AS meningkat 0,5 persen pada bulan Juni, data Departemen Perdagangan menunjukkan, belanja konsumen dipercepat pada kuartal kedua.

Harga minyak merosot lebih dari 4 persen karena pelabuhan Libya dibuka kembali dan pedagang mengamati potensi kenaikan pasokan Rusia dan produsen lain.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini