Sukses

Jembatan Kalikuto Cetak Sejarah di RI

Pembangunan ruas tol Pejagan hingga Semarang bakal selesai akhir 2018. Hal tersebut juga didukung dengan pengerjaan Jembatan Kalikuto.

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Jembatan Kalikuto diperkirakan rampung pada akhir Agustus 2018. Jembatan Kalikuto merupakan titik penting dalam pembangunan ruas tol Pejagan sampai dengan Semarang. Jembatan ini merupakan jembatan pertama di Indonesia yang strukturnya dirakit pada lokasi pemasangan.

"Pemasangan Jembatan Kalikuto setiap bagiannya dilakukan secara bertahap mulai dari segmen 1 hingga segmen ke-12. Ini merupakan jembatan pertama di Indonesia yang strukturnya dirakit pada lokasi pemasangan. Jembatan Kalikuto dibangun dengan teknik yang hampir sama dengan Jembatan Holtekamp di Papua dan terdiri dari enam jalur, tiga jalur di arah kiri dan tiga jalur di arah kanan," ujar Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk I Gusti Ngurah Putra, Rabu (11/7/2018).

Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk, Desi Arryani mengatakan, pengerjaan ruas tol Batang-Semarang telah mencapai 84 persen. Ditargetkan bisa selesai pada akhir 2018.

"Pembangunan di ruas Batang-Semarang yang sudah berlanjut lagi pasca dipakai mudik kemarin termasuk Jembatan Kalikuto. Saya yakin ruas tol Batang-Semarang akan bisa dioperasikan pada tahun ini," tutur Desi.

Ruas tol Pejagan-Pemalang membentang dari Pejagan di Jawa Barat hingga Pemalang di Jawa Tengah. Ruas ini juga merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan ruas Kanci -Pejagan dengan ruas Pemalang -Batang. Pemegang konsesi ruas ini adalah PT Pejagan Pemalang Tol Road yang saat ini sahamnya dimiliki oleh PT Waskita Transjawa Toll Road, salah satu anak perusahaan PT Waskita Toll Road.

Ruas ini diambilalih PT Waskita Toll Road pada tahun 2014, dan kemajuan pembangunan dengan cepat sehingga seksi 1 dan 2 dapat mulai beroperasi pada Juli 2016. Sementara seksi 3 dan 4 akan resmi beroperasi pada Juli 2018.

Seksi 3 dimulai dari simpang susun Brebes Timur (Breksit) sampai ke simpang susun Adiwerna sepanjang 10,4 km. Sedangkan seksi 4 dimulai dari simpang susun Adiwerna hingga Sewaka Pemalang sepanjang 27,6 km. Nilai investasi yang digelontorkan untuk proyek ruas ini ini mencapai Rp 7,62 triliun.

Seperti diketahui, Menteri BUMN Rini Soemarno bersama pejabat Kementerian BUMN dan direksi BUMN meninjau dua ruas tol Trans Jawa pada Rabu 11 Juli 2018.  Kedua ruas tol tersebut yakni ruas Pejagan-Pemalang dan ruas Pemalang-Batang sampai dengan Semarang yang diperkirakan rampung pada 2018.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Setelah Tol JORR, Sistem Integrasi Tarif Bakal Diterapkan di Tol Trans Jawa

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membuka kemungkinan untuk menerapkan sistem integrasi tarif pada Tol Trans Jawa Merak-Banyuwangi sepanjang 1.150 kilometer, yang ditargetkan tersambung pada 2019.

Ada pun saat ini, pemerintah terus mengupayakan diberlakukannya skema tersebut pada ruas tol JORR (Jakarta Outer Ring Road) yang sempat tertunda dua kali, yakni pada 13 Juni dan 20 Juni.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah sudah berdiskusi dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) agar sistem pembayaran satu harga di Tol JORR bisa dilaksanakan secepat dan seefisien mungkin.

Setelah Tol JORR, dia pun memperkirakan bahwa sistem ini nantinya bisa dipakai di Tol Trans Jawa."Ya nanti mungkin Trans Jawa (setelah berhasil diterapkan di Tol JORR)," ujar dia singkat saat melawat ke Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, seperti dikutip Selasa 3 Juli 2018.

Dia melanjutkan, kemungkinan itu dibuat lantaran pemerintah tengah menjajaki tahapan untuk menerapkan skema transaksi tol menerus dengan tarif tunggal atau Multi Lane Free Flow (MLFF) yang bakal diberlakukan tahun depan.

Terkait Tol Trans Jawa Merak-Banyuwangi, saat ini ruas tersebut sudah tersambung dari Merak-Pasuruan sepanjang 920 km, di mana 607 km di antaranya sudah operasional dan sisa 313 km ditargetkan rampung akhir 2018.

Untuk jalur sepanjang 313 km ini, sebelumnya telah dibuka secara fungsional pada saat arus mudik Lebaran 2018 kemarin dan dapat dilewati tanpa pungutan biaya alias gratis.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto turut angkat pendapat, dan menyatakan belum punya bayangan pasti kapan sistem integrasi tarif bisa diterapkan di Tol Trans Jawa. "Sekarang dioperasikan dulu saja," tandasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.