Sukses

Perusahaan yang Utamakan Kesetaraan Gender Bisa Untung Lebih Besar

Perusahaan yang berada di posisi 25 persen teratas dalam keberagaman gender memiliki kemungkinan lebih besar untuk mempunyai keuntungan finansial di atas rata-rata.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan-perusahaan yang mengutamakan keberagaman gender berpotensi memperoleh keuntungan finansial khusus dibanding perusahaan yang mengenyampingkan prinsip keberagaman gender tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Direktur dan CEO TelkomTelstra Erik Meijer forum diskusi Indonesian Women’s Forum 2018 yang digelar di Jakarta.

Dia mengatakan, perusahaan yang berada di posisi 25 persen teratas dalam keberagaman gender memiliki kemungkinan lebih besar untuk mempunyai keuntungan finansial di atas rata-rata.

Berbagai keuntungan finansial itu antara lain peningkatan kualitas kinerja organisasi, perluasan jangkauan talenta sumber daya manusia, kepuasan pegawai, inovasi dan kreativitas, efektivitas pembuatan keputusan, serta perbaikan citra perusahaan itu sendiri.

“Adanya keberagaman gender sebenarnya dapat meningkatkan kinerja organisasi, karena perusahaan dapat memperluas jangkauan talent sumber daya manusia, meningkatkan kepuasan pegawai, meningkatkan inovasi dan kreativitas, meningkatkan efektivitas pembuatan keputusan, serta memperkuat citra perusahaan itu sendiri,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7/6/2018).

Erik mengungkapkan, selama ini, sebagian besar perempuan dalam dunia kerja sering kali merasa tidak bisa berkembang, mendapatkan kesempatan, dan dipromosikan untuk jenjang karir yang lebih tinggi karena masalah gender.

"Di sisi lain, banyak laki-laki di dunia kerja yang tidak memahami situasi perempuan di dunia kerja, sehingga mereka belum mempunyai komitmen terhadap isu keberagaman gender. Padahal isu ini tidak dapat dibicarakan apabila tidak mengikutsertakan peran laki-laki di dalamnya," kata dia.

Berdasarkan Forum Group Discussion yang dilakukan di dalam Indonesian Women’s Forum 2018, ditentukan enam poin rekomendasi kebijakan yang dapat diaplikasikan oleh perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan keberagaman gender di lingkungan kerja.

Rekomendasi jangka pendek antara lain, pertama, keberagaman gender menjadi salah satu komitmen perusahaan dengan target dan strategi yang terukur. Kedua, proses rekrutmen dan promosi transparan dengan metodologi dan kriteria yang sudah diumumkan.

Ketiga, menerapkan waktu kerja yang fleksibel, baik waktu dan tempat, dengan membangun sistem pendukung yang terintegrasi baik dalam pengawasan, pengukuran target, dan fasilitas pendukung yang jelas (tergantung dengan jenis pekerjaan).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Satgas Anti Pelecehan

Sedangkan rekomendasi jangka panjang antara lain, pertama, dalam jangka waktu enam bulan, dibentuk Satuan Kerja Anti Pelecehan yang disponsori dan dipimpin oleh pengambil keputusan (leadership team) dan HR untuk membuat komunitas internal.

Kedua, menjadikan Support Gender Diversity sebagai salah satu KPI untuk setiap manajer. Ketiga, adanya program perusahaan yang berhubungan dengan keberagaman gender yang dapat diturunkan ke dalam KPI karyawan, kemudian dipertanggung jawabkan secara internal dan eksternal dalam bentuk annual report, tapi KPI tersebut harus melalui proses penilaian terlebih dahulu.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise menyatakan adanya forum diskusi semacam ini sangat penting dalam mendukung Indonesia mencapai Sustainable Development Goals, khususnya nomor 5.1 terkait women and gender equality.

“Seharusnya kita bisa menggunakannya sebagai role model untuk memberikan inspirasi kepada perusahaan-perusahaan lain di Indonesia terkait topik penting ini,” tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.