Sukses

Harapan Ketua DPR kepada Gubernur BI Perry Warjiyo

Ketua DPR mengaku optimistis pada kemampuan Perry Warjiyo sebagai pengganti Agus Martowardojo di kursi Gubernur BI.

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengaku memiliki harapan besar terhadap Perry Warjiyo yang baru saja dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI). Perry diyakini mempunyai pengalaman panjang di bidang moneter bisa mengembalikan keterpurukan kurs rupiah terhadap dolar AS (USD).

Bamsoet atau panggilan karib Bambang menyatakan, kurs nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS sudah di atas Rp 14.000. Karena itu Perry harus segera melakukan akselerasi untuk menjaga stabilitas kurs rupiah.

"Dolar terus meroket di angka Rp 14.000. BI di bawah kepimpinan Perry harus segera mengambil langkah kongkret dan terukur agar rupiah tidak kian terpuruk terhadap dolar,” ujar dia di Jakarta, Kamis (24/5/2018).

Lebih lanjut Bamsoet mengatakan, Perry bukanlah orang baru di BI. Peraih gelar gelar Ph.D bidang moneter dari Iowa State University itu juga pernah melalui krisis keuangan 1997, 1998, 2005 dan berbagai tahun gejolak ekonomi dunia lainnya.

Karena itu pula dia mengaku optimistis pada kemampuan Perry sebagai pengganti Agus Martowardojo di kursi Gubernur BI. “Saya yakin Gubernur BI yang baru sudah sangat paham bagaimana mengatasi hal tersebut," tegasnya.

Bamsoet juga meminta BI menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah gejolak perekonomina global. Meski sudah ada tanda-tanda positif dengan meningkatnya volume perdagangan dunia dan harga komoditas, Bamsoet meyakini berbagai kemungkinan masih bisa terjadi.  

Legislator Golkar itu lantas mengutip prediksi Bank Dunia tentang pertumbuhan ekonomi global 2018 di 3,1 persen yang akan turun menjadi 3 persen pada tahun depan dan anjlok ke angka 2,9 persen pada 2020. Karena itu Bamsoet mengingatkan BI di bawah komando Perry harus bisa mengantisipasi pelemahan itu agar Indonesia tak terlalu kena dampaknya.

“Pemerintah sudah mematok pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,4 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global. Untuk mensukseskannya, perlu berbagai langkah yang cermat," papar Bamsoet.

Selain itu, Bamsoet juga meminta BI bersiap diri menghadapi Idulfitri yang sudah makin dekat. Sebab, setiap jelang Idulfitri selalu terjadi lonjakan permintaan masyarakat akan uang, termasuk penukaran uang baru.

"Kebutuhan uang tunai menjelang Idul Fitri akan tinggi sekali. Peningkatan distribusi dan persedian uang tunai di Bank Indonesia harus diperkuat dari sekarang. Perlu juga kerja sama dengan perbankan dan pihak lainnya. Jika masyarakat bisa mendapatkan kemudahan dalam memenuhi dana tunainya, saya yakin mereka akan senang. Jangan sampai ada kendala teknis yang berakibat masyarakat tidak terlayani dengan baik," pungkas Bamsoet.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rupiah dan Suku Bunga Jadi PR Perry Warjiyo dalam Jangka Pendek

Pelaku industri perbankan yakin terhadap Perry Warjiyo untuk mengemban tugas sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI). Hal ini melihat pengalaman Perry Warjiyo yang lama di bank sentral.

Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Kartika Wirjoatmodjo menilai Perry  memiliki pengalaman yang cukup banyak di bidang moneter karena telah lama menjalani karier di bank sentral.

"Dengan banyaknya pengalaman di BI, maka akan mengerti segala yang ada. Saya yakin dia akan bisa menjalankan jabatan barunya," ujar Kartika, saat ditemui di Gedung MA, Jakarta, Kamis (24/5/2018).

Kartika mengatakan, dengan pengalaman yang cukup banyak, Perry juga akan bisa lebih mudah menenangkan kondisi yang ada di pasar. "Dia punya kebijakan yang pas, market akan respons baik. Sehingga akan terjadi ketenangan di pasar," ujar dia.

Pada kesempatan yang sama, Ekonom Senior INDEF Aviliani juga menilai Perry dapat mengatasi gejolak ekonomi yang terjadi saat ini. Terlepas dengan ada pekerjaan rumah yang harus disikapi dengan cepat yaitu masalah suku bunga dan nilai tukar rupiah.

"Makanya ini seperti deadline yang diberikan pelaku usaha ke Perry. Masalah suku bunga dan rupiah ini yang ditunggu pelaku usaha," tutur dia. 

Aviliani melanjutkan, Perry Warjiyo juga harus bisa mengatur aliran uang yang masuk ke Indonesia atau lebih dikenal dengan istilah hot money. Bank Indonesia (BI) harus dapat mengendalikan agar ketergantungan Indonesia dengan aliran dana asing dapat ditekan. 

"Untuk mengatur itu, Perry harus bekerjasama dengan pengusaha, akhirnya juga bisa mengatur cash flow di negeri ini," kata Aviliani.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.