Sukses

IHSG Naik Terbatas pada Awal Sesi

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 4,32 poin ke posisi 6.179 pada awal pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada awal pekan ini. Penguatan IHSG terjadi di tengah bursa Asia cenderung mendatar.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (9/4/2018), IHSG naik tipis 4,32 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.179,38. Pembukaan IHSG terus naik pada pukul 09.00 waktu JATS. IHSG naik 5,12 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.180,46. Indeks saham LQ45 menguat 0,26 persen ke posisi 1.010,20. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 94 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 56 saham melemah dan 106 saham diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.187,90 dan terendah 6.178,17.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 9.521 kali dengan volume perdagangan 243, juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 108,8 miliar. Investor asing beli saham Rp 8,98 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.768.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham barang konsumsi turun 0,26 persen dan sektor sahan manufaktur tergelincir 0,11 persen.

Sektor saham perdagangan naik 0,65 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham pertanian mendaki 0,57 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,51 persen.

Saham-saham menguat antara lain saham TDPM naik 29,82 persen ke posisi Rp 296 per saham, saham TRIL menguat 23,21 persen ke posisi Rp 69, dan saham BNLI menanjak 6,9 persen ke posisi Rp 620 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ABBA turun 14,43 persen ke posisi Rp 83, saham IBFN tergelincir 8,7 persen ke posisi Rp 105 per saham, dan saham HELI merosot 2,4 persen ke posisi Rp 488 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi di awal pekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,45 persne, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,13 persen, indeks saham Jepang Nikkei naik 0,04 persen, dan indeks saham Taiwan menguat 2,04 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Sedangkan indeks saham Shanghai melemah 0,16 persen dan indeks saham Singapura susut 0,79 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Senin pekan ini. Masuknya dana-dana asing ke pasar modal (capital inflow) diharapkan dapat memberi sentimen positif pada pergerakan indeks.

"IHSG di awal pekan kedua bulan ke empat tahun 2018, terilhat mulai bergeliat naik, support dapat dipertahankan dan teruji dengan baik sehingga pola kenaikan dalam jangka pendek mulai terlihat," tutur Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya dalam ulasanya, Senin 9 April 2018.

"Kembalinya capital inflow masih sangat diharapkan untuk dapat kembali memberikan sentimen positif terhadap IHSG saat ini, hari ini IHSG berpeluang menguat. IHSG berada pada kisaran 6.081-6.368," tambah dia.

Analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji juga mengungkapkan hal yang sama. IHSG berpeluang adanya tren kenaikan kembali (rebound) pada perdagangan IHSG Senin pekan ini.

"IHSG mengindikasikan adanya potensi rebound pada pergerakan indeks saham. IHSG akan menuju ke area resisten pada level 6.190-6.205," ungkapnya.

Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menyatakan IHSG berpeluang tertekan pada awal Senin pekan ini. "IHSG masih akan bergerak tertekan diawal pekan depan dengan rentan pergerakan 6.098-6.215," ujarnya.

Untuk saham pilihan, William merekomendasikan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Malindo Feedmil Tbk (MAIN).

Sementara itu, Nafan Aji merekomendasikan saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), serta PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

Lanjar Nafi memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dan juga PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.