Sukses

10 Sektor Saham Merah, IHSG Anjlok 1,23 Persen

Investor asing melakukan aksi jual Rp 287 miliar di seluruh pasar pada sesi pertama perdagangan saham sehingga mempengaruhi laju IHSG.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Aksi jual investor asing masih bayangi laju IHSG.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Rabu (7/3/2018), IHSG melemah 79,72 poin atau 1,23 persen ke posisi 6.420,39. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,26 persen ke posisi 1.064,61. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Ada sebanyak 318 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. 62 saham menguat dan 79 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di posisi tertinggi 6.516,88 dan terendah 6.413,81.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 230.086 kali dengan volume perdagangan 7,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,9 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 287,86 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.763.10 sektor saham tertekan. Sektor saham tambang melemah 2,57 persen dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri melemah 2,26 persen dan sektor saham pertanian merosot 2,43 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham KMTR naik 24,19 persen ke posisi Rp 770 per saham, saham KDSI melonjak 15,38 persen ke posisi Rp 675 per saham, dan saham RBMS mendaki 14,38 persen ke posisi Rp 366 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BCIP melemah 8,07 persen ke posisi Rp 148 per saham, saham BRSM merosot 6,52 persen ke posisi Rp 86, dan saham AISA tergelincir 5,26 persen ke posisi Rp 630 per saham.

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,69 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,15 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,80 persen.Diikuti indeks saham Shanghai merosot 0,12 persen, indeks saham Singapura turun 0,88 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,26 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, sentimen global dan internal pengaruhi laju IHSG. Dari global, pelaku pasar masih khawatir kenaikan tingkat suku bunga the Federal Reserve pada 2018 akan lebih agresif dibandingkan tahun lalu. Dipastikan Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell akan menaikkan tingkat suku bunga pada Maret 2018.

Dari dalam negeri juga minim sentimen positif. Ini dorong hasil rilis data indeks keyakinan konsumen yang di bawah harapan pelaku pasar. Hasil survei konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) pada Februari 2018. Hasil survei tersebut menunjukkan keyakinan konsumen tetap berada pada level yang optimistis, meski tidak sekuat bulan sebelumnya.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2018 yang tetap berada di atas 100 yakni sebesar 122,5. Namun lebih rendah dari Indeks Keyakinan Konsumen bulan sebelumnya yang tercatat 126,1."Hasil indeks keyakinan konsumen di bawah harapan pelaku pasar menandakan terjadinya degradasi tingkat daya beli masyarakat," ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Menguat Tipis di Awal Sesi

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada Rabu pekan ini. Investor tunggu data cadangan devisa.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (7/3/2018), IHSG naik tipis 0,85 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.508,43. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih menguat 13,94 poin atau 0,22 persen ke posisi 6.514,14.

Indeks saham LQ45 naik 0,24 persen ke posisi 1.081,18. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali DBX.

Ada sebanyak 110 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu terdapat 27 saham melemah dan 94 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.516,88 dan terendah 6.500,62.

Transaksi perdagangan saham tak terlalu ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.383 kali dengan volume perdagangan 184 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 192,8 miliar.Investor asing melakukan aksi jual Rp 11 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.754.

Dari 10 sektor pembentuk IHSGterdapat enam sektor yang menguat dan empat sektor yang melemah.

Sektor saham keuangan menguat 0,37 persen dan memimpin penguatan. Disusul sektor saham pertambangan menanjak 0,31 persen, dan sektor saham konstruksi menguat 0,21 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham PTSN naik 10,85 persen ke posisi Rp 278, saham POLY menguat 5,88 persen ke posisi Rp 109 per saham, dan saham WOOD melonjak 4,79 persen ke posisi Rp 304 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham JAWA merosot 5,98 persen ke posisi Rp 220 per saham, saham AGRS susut 11,56 persen ke posisi Rp 660 per saham, dan saham APLI melemah 4,95 persen ke posisi Rp 96 per saham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.