Sukses

Perdagangan Perdana 2018, Bursa Asia Sedikit Tertekan

Di awal 2018 ini, indeks acuan Australia S&P/ASX 200 dibuka melemah 0,16 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan saham di awal 2018 Sebagian besar pasar saham masih libur Tahun Baru. Pelaku pasar tengah fokus perkembangan geopolitik di Korea Utara.

Pada tahun lalu, bursa Asia mampu memberikan keuntungan yang cukup tinggi bagi investor. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang mampu naik 30 persen sepanjang tahun.

Mengutip CNBC, Selasa (2/1/2018), di awal 2018 ini, indeks acuan Australia S&P/ASX 200 melemah 0,16 persen di awal perdagangan. Pasar saham di Jepang, Selandia Baru dan Thailand tutup karena masih libur Tahun Baru.

Saat ini pelaku pasar di bursa Asia tengah fokus kepada kondisi geopolitik Korea utara. Dalam pidato tahun baru, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengeluarkan ancaman kepada negara yang dianggap sebagai musuh bebuyutan yaitu Amerika Serikat (AS).

Kim Jong-un mengatakan, AS tak akan bernyali menabung genderang perang terhadap Korut. Sebab, kim mengklaim, negaranya telah mengembangkan kemampuan nuklir yang mampu menyerang daratan Negeri Paman Sam dengan salah satu senjata pamungkas.

Namun di luar itu, ia juga mengakui bahwa dirinya terbuka untuk berdialog dengan Korea Selatan.

Sebelumnya, Korea Selatan telah menyita dua kapal yang diduga melanggar sanksi dengan menyelundupkan minyak ke Korea Utara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan Perdagangan 2017

Bursa Asia bergerak campuran pada pembukaan hari terakhir perdagangan saham 2017. Bursa Jepang menguat dan Australia melemah, sedangkan bursa Korea Selatan telah libur.

Nikkei 225 Jepang menguat 0,26 persen di awal perdagangan. Perusahaan otomotif, teknologi dan keuangan menjadi katalis di awal perdagangan. Sementara saham barang-badang konsumsi tertekan.

Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 turun tipis 0,54 persen. Pelemahan hampir terjadi di semua sektor terutama pertambangan. Selain itu, sektor keuangan juga menjadi pemberat bursa Australia.

ANZ turun 0,42 persen dan Westpac lebih rendah 0,86 persen.

Pasar saham Korea Selatan tutup pada Jumat ini dan akan mulai diperdagangkan pada pekan depan usai libur Tahun Baru.

Bursa Asia meningkat cukup signifikan pada perdagangan tahun ini. Pendorong pemulihan bursa di kawasan Asia ini karena adanya pemulihan ekonomi secara global.

Indeks MSCI Asia Pasifik tidak termasuk Jepang meningkat hampir 30 persen sepanjang tahun ini.

Kenaikan indeks acuan di Asia tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan indeks acuan di AS Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang naik 25 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.