Sukses

Jalani Debut Perdana, Saham Prima Cakrawala Abadi Naik 69 Persen

Prima Cakrawala Abadi menjadi emiten ke-37 di tahun 2017 atau emiten ke-566 yang ada di BEI.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pengolahan hasil raut rajungan, PT Prima Cakrawala Abadi Tbk menjadi emiten terakhir yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017. Perseroan menjadi emiten ke-37 di tahun 2017 atau emiten ke-566 yang ada di BEI. Perseroan tercatat dengan kode saham PCAR.

Pada perdagangan saham perdana, saham Prima Cakrawala Abadi dibuka dengan harga Rp 254 per saham. Saham perseroan naik sebanyak Rp 104 atau 69,33 persen dari harga yang ditawarkan ke publik di angka Rp 150 per saham.

Saham perseroan berada pada level tertinggi Rp 254 dan terendah Rp 254. Saham perseroan ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume 1 lot. Nilai transaksi perdana perseroan mencapai Rp 25 ribu.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan, dengan pencatatan ini maka total emiten baru di tahun 2017 sebanyak 37.

"Dengan demikian dalam tahun ini ada 37 yang dicatatkan di BEI. Dan mudah-mudahan apa yang dilakukan Prima Cakrawala Abadi, jadi kodenya gampang diingat PCAR, mudah-mudahan jadi pilihan investor," kata dia di BEI Jakarta, Jumat (29/12/2017).

Menurutnya, pencatatan ini menjadi momentum positif bagi perusahaan. Dengan menjadi perusahaan terbuka, maka perusahaan mesti menjaga transparansi dan menjaga kepercayaan publik.

"Harapan kami saham ini pilihan investor, mudah-mudahan saham perusahaan, operasional perusahaan jadi lebih baik," ungkapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Untuk Belanja Modal

Untuk diketahui, perseroan melepas 466,66 juta saham ke publik. Harga saham yang ditawarkan senilai Rp 150 per saham dengan nominal Rp 100.

Dengan begitu, perseroan meraih dana segar sebesar Rp 70 miliar. Nantinya, sebanyak 28,10 persen digunakan untuk belanja modal. Kemudian, sebesar 71,90 persen digunakan untuk modal kerja.

Pada aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia dan PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.