Sukses

15 Ribu Desa di RI Segera Dapat Akses Air Minum

Anggaran untuk setiap desa pada Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas III) mencapai Rp 300 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 15 ribu desa akan mendapat akses air minum pada 2020. Penyediaan akses air minum inimerupakan bagian dari Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas III).

Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Anita Firmanti menerangkan, program Pampimas sudah dimulai pada 2008 yang meliputi Pamsimas I dan II.

Capaian pada program tersebut ialah penyediaan air minum pada 12.254 desa. Program tersebut telah memberikan akses air minum pada 10,3 juta jiwa dan sanitasi sebanyak 10,6 juta jiwa.

"Sebenarnya 2008 sampai 2016, kita telah menjangkau lebih dari datanya kalau tidak salah 12 ribu desa di mana tidak kurang 11 juta jiwa yang sudah terdampak atau yang mendapat manfaat dari program Pamsimas I dan II," kata dia di Kementerian PU-PR Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Program ini menyasar masyarakat pendesaan. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Tentu saja saya kira program ini peningkatan akses air minum dan sanitasi yang kita inginkan peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia, dengan air minum dan sanitasi layak masyarakat akan hidup lebih sehat," sambungnya.

Lanjutnya, Pamsimas III dimulai tahun 2016 dan akan berakhir pada 2020. Pamsimas III akan menyasar 15 ribu desa atau memberi manfaat akses air minum pada 12 juta jiwa.

"Sekarang kita mulai 2018 akan memasuki program Pamsimas III target kita 15 ribu desa dengan 12 juta lebih yang terdampak," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Permasalahan Air Minum

Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo mengatakan, program ini lebih menyasar pada desa yang mengalami permasalahan khususnya terkait air minum dan sanitasi. Soal air minum, dia mengatakan, pemenuhan air minum tidak hanya dari jaringan perpipaan melainkan juga sumber lain seperti sumur.

"Tapi kan setiap desa tidak selalu punya masalah, khususnya diintervensi pada desa yang bermasalah," ujar dia.

Dia menambahkan, anggaran untuk setiap desa pada program ini ialah Rp 300 juta. "Kalau satu desa Rp 300 juta, tinggal kali 15 ribu," tukas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.