Sukses

Harga Emas Antam di Posisi Rp 625 Ribu per Gram

Harga buyback emas Antam berada di posisi Rp 558 ribu per gram pada perdagangan Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam turun Rp 1.000 menjadi Rp 625 ribu per gram pada perdagangan Rabu (29/11/2017). Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam berada di posisi Rp 625 ribu per gram.

Demikian juga harga pembelian kembali atau buyback emas Antam di posisi Rp 558 ribu per gram. Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram (kg) akan dilakukan maksimal dua hari usai transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.15 WIB, sebagian ukuran emas Antam masih tersedia.

Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram dipatok Rp 6.366.000 atau Rp 636.000 ribu per gram. Adapun ukuran 20 gram sekitar Rp 12.335.000 atau Rp 616.750 per gram.

Antam juga mengeluarkan emas edisi Idul Fitri. Untuk ukuran 1 gram, dijual di harga Rp 701.000. Ukuran 2 gram, dijual Rp 1.286.000 dan 5 gram dijual Rp 3.057.000.

Berikut daftar harga emas yang dijual Antam:

* Pecahan 1 gram Rp 625.000

* Pecahan 5 gram Rp 2.981.000

* Pecahan 10 gram Rp 5.912.000

* Pecahan 25 gram Rp 14.706.000

* Pecahan 50 gram Rp 29.361.000

* Pecahan 100 gram Rp 58.673.000

* Pecahan 250 gram Rp 146.809.000

* Pecahan 500 gram Rp 292.912.000.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Emas Dunia Berkilau

Sebelumnya harga emas menguat tipis hingga mendorong cetak kenaikan tertinggi dalam satu minggu. Hal itu didorong sentimen investor mendapatkan sinyal calon pimpinan the Federal Reserve Jerome Powell mengkonfirmasi kebijakan tingkat bunga.

Investor juga mengamati data yang menunjukkan lonjakan bulanan data kepercayaan konsumen Amerika Serikat (AS) ke level tertinggi dalam 17 tahun. Rilis data ini juga mendukung argumen the Federal Reserve akan melanjutkan kenaikan suku bunga. Ditambah sentimen Korea Utara melepas sebuah rudal balistik juga bayangi harga emas.

Harga emas naik tipis 30 sen ke level US$ 1.299,20 usai sentuh level terendah di bawah US$ 1.295 dan tertinggi di US$ 1.300. Harga emas itu tertinggi sejak 17 November.Adapun pergerakan harga emas sedikit berubah usai Korea Utara meluncurkan rudal lain. harga logam lainnya yaitu harga perak susut 1,2 persen ke posisi US$ 16.918 per ounce.

Pernyataan Jerome Powell di depan komite senat perbankan juga mengkonfirmasi akan melanjutkan kebijakan pendahulunya Janet Yellen. Powell akan tetap menaikkan suku bunga dan mengurangi neraca keuangan secara bertahap. Pernyataan Powell tersebut juga mempengaruhi pergerakan harga emas.

"Pernyataan Powell yang dijaga mengandung beberapa tanda bahwa dia akan membawa pemikiran baru dan perubahan pendekatan FOMC," ujar Michael Pearce, Ekonom Capital Economics, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Rabu pekan ini.

Pearce menuturkan, pihaknya tetap melihat suku bunga the Federal Reserve naik pada Desember. Kemudian suku bunga the Federal Reserve akan naik sebanyak empat kali pada 2018.

Tingkat suku bunga lebih tinggi cenderung mendorong dolar AS lebih tinggi. Demikian juga dengan imbal hasil obligasi atau surat utang. Indeks dolar AS menguat 0,2 persen ke posisi 93,12. Pergerakan harga emas dan dolar AS biasanya berbanding terbalik.

Penguatan indeks dolar AS mendekati level tertinggi usai data kepercayaan konsumen melonjak menjadi 129,5 pada November. Dengan data ekonomi AS positif mendukung harapan kenaikan suku bunga the Federal Reserve selanjutnya.

"Data ekonomi positif menunjukkan ekonomi Amerika Serikat dalam keadaan sehat. Akan tetapi, ada banyak indikasi prospek 2018 tidak sebagus pada 2017," ujar Mark O'Bryne, Direktur GoldCore.

Selain itu, perkembangan reformasi pajak di AS juga menjadi sorotan pelaku pasar. "Senat cenderung memilih legilasi perpajakan akhir pekan ini. Namun bagian akhirnya belum pasti," tutur Analis Senior Kitco, Jim Wyckoff.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.